News
Rabu, 9 September 2020 - 14:33 WIB

Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Meninggal Dunia

Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jakob Oetama (Detikcom-istimewa)

Solopos.com, JAKARTA -- Tokoh pers yang juga pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama tutup usia. Jakob Oetama meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta Utara di usia 88 tahun.

"Iya betul," ujar Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra menjawab pertanyaan soal kabar meninggalnya Jakob Utama, Rabu (9/9/2020), seperti dilansir Detik.com.

Advertisement

Jenazah Jacob Oetama rencananya dibawa ke tempat persemayaman di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta.

50 Prajurit TNI Tersangka Penyerangan Mapolsek Ciracas Telah Ditahan

Dr (HC) Jakob Oetama adalah wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas. Saat ini ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia.

Advertisement

Dikutip dari liputan6.com, Pria kelahiran 27 September 1931 ini mengawali kariernya sebagai jurnalis dengan menjadi redaktur di majalah mingguan Penabur pada 1956.

Pada 1963, Jacob menerbitkan majalah Insitari bersama rekannya sesama jurnalis, PK Ojong. Dua tahun kemudian, mereka mendirikan harian Kompas pada 28 Juni 1965.

Memiliki Beberapa Anak Perusahaan

Di bawah kepemimpinannya, Kompas berkembang pesat hingga kini memiliki beberapa anak perusahaan, mulai dari yang bergerak di bidang media massa, percetakan, hingga universitas.

Advertisement

Setelah sukses dengan Kompas, Jakob Oetama merasa perlu membuat media Indonesia yang berbahasa Inggris. Ia bersama beberapa rekannya akhirnya mendirikan The Jakarta Post yang pertama kali terbit pada 25 April 1983.

Hari Ini Dalam Sejarah: 9 September 1948, Korea Utara Didirikan

Selain di media, Jakob juga aktif dalam beberapa organisasi pers. Ia tercatat pernah menjabat sebagai pembina pengurus pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.

Semasa hidupnya, penghargaan akademis diterima Jakob, di antaranya gelar Doktor Honoris Causa di bidang komunikasi dari Universitas Gadjah Mada dan Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah Indonesia pada 1973.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif