News
Sabtu, 31 Oktober 2015 - 17:40 WIB

PENDIDIKAN TINGGI : Menristekdikti Dorong UNS Lanjutkan Riset tentang Padi Organik

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menristekdikti, Mohamad Nasir (lima dari kiri), ikut memanen padi organik yang dibudidayakan petani di Kabupaten Ngawi, Sabtu (31/10/2015). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Pendidikan tinggi dalam hal ini perguruan tinggi didorong melakukan riset.

Solopos.com, NGAWI – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mendorong agar Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo terus melakukan riset, serta memberikan pendampingan dan pembinaan kepada para petani dalam pengembangan padi organik.

Advertisement

Nasir menilai potensi pengembangan padi organik di wilayah tersebut cukup besar. Bahkan diharapkan ke depan Kabupaten Ngawi bisa menjadi lumbung padi organik bagi sejumlah daerah lain di Jawa Timur.

“Budi daya beras organik ini hasilnya sekitar 5 hingga 6 ton pr hektare (ha). Selain itu harga berasnya juga lebih mahal dua kali lipat dari harga beras biasa di pasaran,” ujar Nasir saat menghadiri panen raya padi organik yang dibudidayakan Komunitas Ngawi Organik Center (KNOC) di area pertanian Desa Guyon, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (31/10/2015).

Pembudidayaan padi organik tersebut merupakan salah satu binaan UNS Solo, yang dirintis sejak 2002 lalu.

Advertisement

Nasir berharap para petani melalui kelompok petani mau mengikuti perkembangan teknologi, salah satunya bekerja sama dengan perguruan tinggi.

Sementara itu, Rektor UNS Solo, Ravik mengatakan, petani padi organik di bawah binaan peneliti UNS sejak 2002. Melalui dukungan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Ngawi, UNS, Kodim 0805 Kabupaten Ngawi, dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kediri, KNOC mampu memproduksi padi organik tesertifikasi SNI dan lulus SNI, Agustus 2013.

Sekarang ini padi organik digarap di area pertanian seluas 31 ha. “2016 mendatang, garapan lahan diperluaskan menjadi 51 ha,” jelas dia

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif