SOLOPOS.COM - Ilustrasi beasiswa LPDP (Bisnis)
Solopos.com, JAKARTA–Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah menutup pendaftaran program beasiswa tahun ini tahap I pada 25 Februari 2023 lalu.
Namun, jangan khawatir! LPDP segera membuka program beasiswa tahap II pada Juli-Agustus 2023 mendatang. Bahkan, kuota penerimanya naik.
Pantau terus informasi selanjutnya pada laman resmi https://www.lpdp.kemenkeu.go.id/
LPDP menaikkan target penerima beasiswa periode 2023 menjadi 7.000 orang atau bertambah 1.336 orang dari realisasi 2022 yang saat itu sebanyak 5.664 orang.
LPDP menaikkan target penerima beasiswa periode 2023 menjadi 7.000 orang atau bertambah 1.336 orang dari realisasi 2022 yang saat itu sebanyak 5.664 orang.
Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto mengungkapkan target penerima bertambah seiring dengan adanya tambahan dana abadi (endowment fund) mencapai Rp20 triliun pada 2022.
Kebutuhan akan lulusan S2/S3 serta berbagai profesi di Indonesia juga masih besar.
Sebelumnya, pemerintah memiliki kuota penerima beasiswa LPDP 2023 secara kumulatif untuk gelombang I dan II sebanyak 3.256 mahasiswa.
Andin menyampaikan terdapat dua faktor yang menyebabkan naiknya jatah penerima beasiswa LPDP tersebut.
Pertama, pada 2022 terdapat tambahan dana abadi hingga Rp20 triliun dan pada 2023 pemerintah juga telah menganggarkan Rp20 triliun untuk LPDP.
Pada 1 Januari 2023, posisi endowment fund tercataat Rp119 triliun. Maka dari itu, proyeksi akumulasi jumlah dana abadi pada 2023 nantinya akan mencapai Rp139 triliun.
“Kapasitas pemberian beasiswa yang semakin meningkat karena pada 2022 ada tambahan dana abadi Rp20 triliun. Pada 2023 juga sudah dianggarkan Rp20 triliun sehingga pendapatan hasil kelolaan dana abadi meningkat,” jelasnya.
Kedua, lanjut Andin, Kemenkeu melalui LPDP memperluas program beasiswa LPDP dengan menambah volume penerima beasiswa, adanya beasiswa baru untuk dokter spesialis dan profesi lainnya, dan beasiswa untuk program vokasi.
Program lainnya yang LPDP siapkan yaitu co-funding bagi warga negara Indonesia (WNI) dengan Singapura, Korea, Amerika Serikat, dan Inggris.
Pada sisi lain Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan alokasi anggaran pendidikan pada APBN 2023 menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah, yaitu mencapai Rp612,2 triliun.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah, belanja pendidikan kami akan mencapai di atas Rp600 triliun, tepatnya Rp612,2 triliun,” ungkapnya pada Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (1/2/2023) lalu.