News
Senin, 14 Desember 2015 - 16:03 WIB

PENCATUTAN NAMA JOKOWI : Luhut Tolak Komentari Penyebutan Namanya 66 Kali di Rekaman

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi percakapan 'Papa Minta Saham'. (JIBI/Solopos)

Pencatutan nama Jokowi-JK juga diwarnai penyebutan nama Luhut Pandjaitan 66 kali di rekaman. Namun, hanya begini komentar Luhut.

Solopos.com, JAKARTA — Meskipun namanya disebut 66 kali dalam rekaman pembicaraan yang diduga antara Setya Novanto, Riza Chalid, dan Presdir Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan enggan berkomentar. Saat bersaksi di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Senin (14/12/2015), dia menanggapinya dengan santai, tak lagi bernada tinggi.

Advertisement

“Apakah wajar dan etik, Saudara Setya Novanto dan Riza Chalid menjual jual nama Anda? Apakah Anda tidak tersinggung dengan hal ini, termasuk dalam soal [proyek] PLTA Urumuka tadi?” tanya anggota MKD Akbar Faizal di sidang. Baca: Luhut Akui Pernah Ketemu Jim Bob dan Riza Chalid.

Menanggapi pertanyaan itu, Luhut menolak mengomentari penyebutan namanya. Bahkan dia menolak saat ditanya mengapa keterangannya berbeda dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang melaporkan Setya Novanto ke MKD. “Saya akan pelajari dengan cermat apakah itu [rekaman] benar? Saya tunggu hasil sidang MKD tentang ini. Saya tidak akan menghakimi orang,” jawab Luhut.

Akbar Faizal pun kembali menegaskan. “Sebagai pribadi? Apakah Anda tidak tersinggung?” Luhut tetap enggan berkomentar. “Saya bukan bagian dari itu, terlalu buru-buru, jangan mengadili orang, seolah-olah jadi orang yang paling benar. Saya jangan didorong bersikap, saya punya keyakinan sendiri,” ujar mantan Kepala Staf Presiden ini.

Advertisement

Luhut mengaku belum pernah mendengar rekaman utuh dan membaca transkrip lengkap pembicaraan itu. Dia mengaku hanya membacanya sepotong-sepotong. “Saya tidak ada waktu untuk dengar itu, saya cuma dengar sepotong-sepotong. Silakan tanya ke yang bersangkutan. Saya sudah bicara kronologi, kalau Anda bicara logika, silakan dikaitkan dengan kronologi yang saya tuliskan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif