News
Rabu, 2 Desember 2015 - 13:00 WIB

PENCATUTAN NAMA JOKOWI : Disebut 2 Kali di Rekaman Skandal Freeport, Fahri Hamzah: Saya Populer!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fahri Hamzah (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Pencatutan nama Jokowi yang diduga dilakukan Setya Novanto berbuntut panjang. Tak hanya Luhut, Fahri Hamzah pun disebut.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menganggap wajar jika namanya disebut-sebut dalam rekaman percakapan Ketua DPR Setya Novanto, Riza Chalid, dan bos PT Freeport Indonesia.

Advertisement

“Bagaimana ya, saya ingin bicara dengan yang paling jago. Ada pertemuan, percakapan warung kopi, kalau nama Anda populer dibicarakan orang, namanya wajar,” kata Fahri Hamzah di Jakarta, Selasa, menyikapi kabar namanya disebut dua kali dalam transkrip rekaman dugaan skandal Freeport itu.

Beredar kabar bahwa Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah disebut dalam rekaman percakapan itu. Terlepas dari benar tidaknya kabar itu, Fahri menegaskan selaku pimpinan DPR, dia adalah figur publik yang populer sehingga namanya bisa saja disebut dalam setiap obrolan.

Fahri justru mempertanyakan langkah bos PT Freeport Indonesia merekam percakapan dengan Ketua DPR Setya Novanto itu yang disebutnya sebagai penyadapan. “Dalam undang-undang ITE, undang-undang intelijen, dijelaskan bahwa hanya ada dua lembaga yang bisa melakukan penyadapan, yaitu petugas intelijen untuk kepentingan presiden dan penegak hukum,” kata Fahri.

Advertisement

Dia menekankan, petugas intelijen yang melakukan penyadapan pun hanya boleh memperdengarkan hasil penyadapannya kepada Presiden. Selebihnya, Presiden boleh mengundang orang lain untuk turut mendengakan hasil penyadapan yang dilakukan intelijen negara untuk mendapatkan masukan.

Sebelumnya, beredar transkrip baru rekaman skandal Freeport yang diduga memuat percakapan Setya Novanto dan pengusaha Reza Chalid di media sosial. Pernyataan Reza yang menyebut Jokowi “koppig” menjadi salah satu viral.

Di Twitter, Facebook, maupun Path, info grafis yang dimuat Koran Tempo hari ini yang memuat transkrip tersebut dibagikan berulang-ulang. Kata koppig disebut-sebut muncul dari suara Reza Chalid. “Kita dikte saja, gitu Pak. Koppig-nya dia buat bahaya kita.”

Advertisement

Tak hanya itu, dalam info grafis lainnya, ada pernyataan yang disebut-sebut dari Setya Novanto, juga menyebut nama Luhut (Panjaitan) yang disebut sebagai teman lama di pemerintahan. Luhut menjadi salah satu orang yang namanya disebut-sebut oleh Ketua DPR Setya Novanto dalam lobi renegosiasi kontrak Freeport Indonesia dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Ma’ruf Syamsudin dan pengusaha migas Riza Chalid. Bahkan, nama Luhut disebut Setya Novanto sebanyak 66 kali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif