News
Kamis, 3 Desember 2015 - 21:00 WIB

PENCATUTAN NAMA JOKOWI : Dilapori Tawaran "Papa Minta Saham", Big Bos Freeport McMoran Berang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah haul truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (19/9/2015). (Antara)

Pencatutan nama Jokowi dan laporan “papa minta saham” telah diketahui oleh Chairman Freeport McMoran, Jim Bob.

Solopos.com, JAKARTA — Chairman Freeport McMoran, James Robert Moffett alias Jim Bob, tegas menolak tawaran Setya Novanto seperti yang terungkap dalam pembicaraan antara dirinya, Presdir PT Freeport Indonesia, dan pengusaha Riza Chalid.

Advertisement

“Kebetulan beberapa hari kemudian, principal [pimpinan Freeport McMoran] datang ke Indonesia, selang 2-3 hari. Karena menyangkut masalah permintaan saham 20%, karena kami ini ada divestasi saham, 9,33% dimiliki BUMN, sisanya go public internasional, dan nanti jadi 30%, saya sampaikan ke principal,” kata Presdir PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, dalam kesaksiannya di depan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Kamis (3/12/2015) malam.

Kepada Jim Bob, Maroef menyampaikan permintaan saham 20% tersebut, termasuk permintaan proyek PLTA di Papua yang memang direncanakan bakal dibangun Freeport. Jim pun menjawab pernyataan itu secara singkat.

“Kalau kamu mau masukkan saya ke penjara, lakukan!” kata Jim Bob seperti ditirukan Maroef Sjamsoeddin. “Saya laporkan ke Jim Bob, karena jangan-jangan [ada sesuatu] di belakang saya karena pengakuan Ketua DPR berhubungan dengan Menkopolhukam, eh maaf, masih Kepala Staf Presiden,” lanjut Maroef seraya menyampaikan kekhawatirannya jika pernyataannya dipelintir saat bertemu Setya Novanto.

Advertisement

Pertemuan ketiga antara Maroef dan Setya Novanto ini berlangsung 8 Juni 2015. Riza Chalid kembali muncul dalam pertemuan ini. Hal ini berawal saat Maroef menerima SMS perkenalan dari Riza Chalid. “Namun tidak langsung saya tanggapi karena kesibukan saya, itu masih Mei.”

Baru sepekan kemudian, SMS itu dibalas Maroef yang isinya “Pak, SMS saya terima.” Tak berhenti di situ, Riza Chalid kembali mengirim pesan yang intinya ajakan untuk bertemu berikut Setya Novanto.

Saat pertemuan itulah Maroef berinisiatif untuk merekam isi pembicaraan dengan ponselnya. Alasannya, saat itu dia hanya sendirian dan dia butuh sesuatu untuk menjaga akuntabilitasnya. “Kenapa? Karena saya sendirian, ini bagian dari nilai akuntabilitas saya. Bahwa saya yang mendapat mandat dari perusahaan ini tetap akuntabel. Apalagi saya ada kecurigaan dalam pertemuan ini.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif