News
Senin, 17 Oktober 2011 - 14:10 WIB

Penambahan wamen potensi gesekan

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai penambahan wakil menteri (wamen) dalam kabinet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono tidak akan menyelesaikan permasalahan.

Bahkan ia khawatir akan terjadi gesekan antara menteri dan wakilnya itu sendiri. “Dengan adanya wakil menteri menurut saya tidak akan menyelesaikan persoalan, malah potensi untuk terjadi gesekan kepentingan antara menteri dan wamen,” jelas Pramono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/10).

Advertisement

Menurut Pramono, reshuffle atau perombakan kabinet itu akan terus dijalankan oleh presiden. Namun, kata Pram, masyarakat mulai jenuh dengan isu itu. Sebab yang ditunggu masyarakat sebetulnya adalah peningkatan kinerja pemerintah yang lebih baik dari sebelumnya.

“Saya melihat ada kejenuhan di masyarakat soal (reshuffle) itu. Yang mereka tunggu adalah apakah kinerja pemerintah akan lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.

Sementara itu, tiga Anggota Dewan Kehormatan (DK) Partai Demokrat dikabarkan mendapat kepercayaan dalam formasi baru Kabinet Indonesia Bersatu (KIB ) II.

Advertisement

Menurut isu yang beredar di DPR mereka adalah Sekretaris DK Partai Demokrat Amir Syamsuddin diproyeksikan menjadi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Patrialis Akbar.

Kemudian anggota DK lainnya, EE Mangindaan yang saat ini menjadi menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dikabarkan bakal menduduki kursi Menteri Perhubungan yang sebelumnya diisi Freddy Numberi.

Adapun anggota DK Jero Wacik bakal menggantikan posisi kader Demokrat lainnya Darwin Zahedy Saleh di kursi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Advertisement

Menanggapi hal ini Pramono mengatakan bahwa hal itu adalah hak dari Presiden SBY. Ia hanya berharap pemilihan ketiga anggota DK PD ini bukan hanya semata untuk menambah porsi PD dalam kabinet tetapi lebih kepada kebutuhan.

“Rakyat yang akan menilai nantinya, bila pilihan itu tepat maka reputasi partainya akan meningkat, tetapi sebaliknya hal itu akan mengancam partai mereka sendiri,” ujarnya. (HARIAN JOGJA/Wahyu Kurniawan)

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif