News
Senin, 17 Oktober 2016 - 23:10 WIB

Pemkot Bandung Diminta Tak Cuma Larang Sterofoam untuk Makanan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sterofoam (Istimewa/www.thesentinel.com)

Pemkot Bandung meralang sterofoam sebagai kemasan makanan. YLKI meminta agar pemkot juga membatasi produksinya.

Solopos.com, JAKARTA — Yayasan lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatur produksi dan distribusi sterofoam sebagai kemasan untuk makanan. Hal itu diperlukan untuk menunjang pelarangan penggunaannya.

Advertisement

Peneliti YLKI, Eva Rosita, menilai pengaturan hilir penggunaan sterofoam sebagai kemasan makanan belum cukup, untuk mengatur peredarannya di masyarakat. Kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Kota Bandung itu juga harus diikuti dengan pengaturan di sisi hulunya.

“Jangan hanya restoran dan warung saja yang dilarang, tetapi juga produksi dan distribusinya harus diatur,” katanya, Senin (17/10/2016).

Eva menuturkan pihaknya sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Bandung melarang penggunaan sterofoam untuk kemasan makanan. Pasalnya, kemasan yang selama ini lazim digunakan masyarakat itu memiliki dampak negatif untuk kesehatan dan lingkungan.

Advertisement

Menurutnya, Pemerintah Kota Bandung dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga harus lebih aktif melakukan edukasi kepada masyarakat. Tujuannya, masyarakat dengan kesadaran sendiri mau menekan penggunaan sterofoam sebagai kemasan makanan.

YLKI, lanjut Eva, sebenarnya sudah lama melakukan advokasi agar penggunaan sterofoam sebagai kemasan makanan diatur dengan ketat. Bahkan, YLKI pernah meminta restoran cepat saji di Jakarta untuk tidak menggunakan sterofoam.

“Sterofoam memang bukan jenis kemasan yang diperuntukan untuk kemasan makanan, karena tidak food grade,” ujarnya.

Advertisement

Eva menyebutkan penggunaan sterofoam untuk makanan panas dan berlemak dapat memicu timbulnya zat karsinogenik. Karakteristik sterofoam yang tidak dapat didaur ulang dan tidak memiliki nilai ekonomi juga menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif