News
Selasa, 3 Desember 2013 - 20:34 WIB

PEMIRA PKS : PKS Jateng Pilih Hidayat Nur Wahid

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebagian dari 22 capres PKS (pkskudus.org)

Solopos.com, SEMARANG — Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid meraih suara terbanyak pada Pemilihan Umum Raya (Pemira) yang digelar partai itu di Jawa Tengah. Pemira digelar PKS di seluruh Indonesia Jumat-Sabtu (29-30/11/2013) lalu di seluruh Indonesia untuk menjaring calon dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.

Sekretaris Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jateng Ahmadi mengatakan Hidayat Nur Wahid meraih 18,6% suara dukungan. “Hidayat Nur Wahid mengungguli Presiden PKS Anis Mata yang meraih 16,5% suara,” paparnya di Kota Semarang, Selasa (3/1/2013).

Advertisement

Peringkat ke-3 dari 22 nama yang dipilih dalam pemira itu ditempati Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heriyawan (15,9%). Selanjutnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring (11,1%) di peringkat ke-4, dan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail (7,8%) di peringkat ke-5.

Pemira yang digelar serentak di tiap DPD PKS di Jateng, Jumat-Sabtu lalu itu, lanjut Ahmadi, diikuti sekitar 50.000 kader partainya. Para kader memilih 22 nama yang akan diusung partainya pada Pilpres 2014. “Kader PKS Jateng lebih banyak memilih Hidayat Nur Wahid yang juga berasal dari Jateng,” ungkap Ahmadi.

Berdasarkan data PKS Jateng, mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid unggul di tiga kota besar, yakni Kota Solo dengan 18,7% suara dukungan, Banyumas 18,5% suara dukungan, dan Kota Semarang 17,8%. Sementara itu, Anis Matta unggul di Kota Tegal dengan meraup 16,7 % suara dukungan.

Advertisement

Ahmadi lebih lanjut menyatakan hasil Pemira Capres PKS yang dihimpun di Jateng itu belum final karena nantinya akan digabungkan dengan semua wilayah di Indonesia. “Hasil Pemira Capres PKS se-Indonesia akan diumumkan kepada publik pada 6 Desember  mendatang,” katanya.

Dia menambahkan, kegiatan pemira Capres PKS tidak main-main, karena sebagai partai kader sehingga dalam menentukan capres berdasarkan pilihan kader. “Sebagai partai kader, maka untuk mengusulkan capres yang akan diusung PKS, harus mendapat persetujuan dari para kader,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif