News
Jumat, 2 Maret 2012 - 21:21 WIB

PEMILU IRAN: KHAMENEI Diprediksi Unggul

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

TEHERAN--Iran menggelar pemilu parlemen, Jumat (2/3/2012), dengan harapan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, meraih kemenangan memimpin garis keras Iran.

Sebanyak 290 kursi parlemen diperebutkan dalam pemilu yang tak diikuti kelompok reformis, kali pertama sejak revolusi Islam 1979. Pertarungan politik pun hanya terjadi antara tokoh konservatif, dengan Ali Khamenei diharapkan unggul.

Advertisement

Kekuatan kelompok Khamenei diperkirakan memblokir dukungan untuk Presiden Mahmoud Ahmadinejad guna meraih suara mayoritas. Pemungutan suara ini dianggap sebagai persaingan antara pendukung Ahmadinejad dan Khamenei, sekaligus penentu pemilu 2013 dengan Ahmadinejad tak lagi bisa mencalonkan diri untuk kali ketiga.

Para pemimpin Iran telah berupaya keras agar para pemilih memberikan suara mereka, demi menunjukkan besarnya dukungan rakyat di tengah tekanan keras internasional atas program nuklir mereka. Pemilu ini adalah kali pertama sejak pemilihan presiden 2009 yang disebut kelompok oposisi sebagai pemilu penuh kecurangan dan menguntungkan Ahmadinejad.

Dalam tayangan Iran TV, Khamenei yang memberikan suaranya di Ibukota Teheran mengatakan, adalah tugas dan hak bagi rakyat Iran untuk memilih. “Karena berbagai kontroversi terkait Iran dan meningkatnya ancaman, semakin banyak orang yang datang ke tempat pemungutan suara, dan ini semakin bagus untuk negara. Pemungutan suara ini membawa pesan untuk rekan dan musuh kita,” kata Ayatollah seperti dilansir yahoonews.

Advertisement

Dari sekitar 75 juta jiwa penduduk Iran, jumlah pemilih yang berhak memberikan suara sebanyak 48 juta. Dengan adanya 207 daerah pemilihan, pemerintah menyediakan 47.000 tempat pemungutan suara (TPS).

Namun sejumlah laporan menyebutkan, bahkan sejumlah pendukung Ahmadinejad menyerukan agar para pemilih tidak perlu memberi suara. Ahmadinejad terlibat sengketa dengan Khamenei dalam beberapa bulan terakhir, dan sejumlah pendukungnya mengeluh calon mereka dilarang mencalonkan diri.

Pemilu yang diharapkan mampu memperbaiki krisis legitimasi yang akut sejak pemilu 2009 yang dianggap cacat oleh oposisi ini digelar di tengah ancaman gejolak ekonomi yang diperparah berbagai sanksi Barat. Program nuklir Iran juga mendorong munculnya ancaman aksi militer oleh Iran, yang para pemimpin mereka bertemu Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, di Washington, Senin pekan depan.

Advertisement

Namun, hasil pemilu ini akan berdampak sedikit pada kebijakan luar negeri Iran atau program nuklir mereka, dengan adanya peluang besar Khamenei meraih kursi presiden tahun depan. Pemungutan suara yang tak dihadiri pemantau independen tersebut ditutup kemarin sore, dan hasilnya akan diumumkan Minggu (4/3) atau Senin depan. Secara umum, pemungutan suara berjalan dengan tenang tanpa ada gejolak.

(Niken Ari Purwanti/Reuters/JIBI/SOLOPOS)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif