Solopos.com, KABUL – Ribuan pengunjuk rasa membanjiri depan istana presiden Afganistan, Jumat (27/6/2014) menyerukan dukungan tuduhan penipuan massal telah dilakukan pejabat negara dan penyeleggara selama pemilihan presiden (pilpres) berlangsung.
Tudingan tersebut disampaikan salah satu kandidat pilpres, Abdullah Abdullah. Abdullah menuduh keterlibatan Presiden Hamid Karzai, gubernur provinsi, dan polisi, dalam kecurangan saat Pilpres digelar.
Para pendukung Abdullah berbaris di Kabul dan berkumpul di depan istana presiden. Abdullah turut ambil bagian dalam aksi demo itu, ia melaju dengan sebuah truk dan mengibarkan bendera. “Presiden kita tercinta adalah Abdullah, Abdullah!,” teriak para pendukung, seperti dikabarkan Reuters.
Para pengunjuk rasa juga dengan lantang menyalahkan sang incumbent, Presiden Hamid Karzai, yang maju dalam Pilpres. Pasalnya secara konstitusional ia dilarang mencalonkan diri untuk kali ketiga. Menurut keterangan polisi, aksi demo tersebut diikuti sekitar 15.000 orang. Beberapa dari mereka meluapkan kemarahan dengan menghancurkan poster Karza. Pendemo juga meneriakkan slogan-slogan dengan penuh emosi pada presiden dan komisi pemilihan independen.
“Kami menginginkan keadilan. Ada beberapa penipuan dan itu tidak dapat kami terima. Kami akan memperjuangkan hak kami sampai titik darah penghabisan,” kata Badam Gul dalam demo itu.
Meski demikian diwarnai tensi tinggi, namun secara umum aksi demo berlangsung damai dan dikoordinasikan dengan baik oleh penyelenggara. Air didistribusikan ke para demonstran dan penyelenggara membentuk barisan pelindung di sekitar lokasi sensitif seperti Serena Hotel, di mana banyak para pejabat Afghanistan dan asing tinggal.