News
Selasa, 1 April 2014 - 09:30 WIB

PEMILU 2014 : Survei CSIS: Kepemilikan Media Massa Dongkrak Perolehan Suara

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tukang becak. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan kepemilikan media dan penggunaan media dalam kampanye terbuka mempengaruhi peningkatan perolehan suara.

Dalam survei jelang pemilu yang dilakukan oleh CSIS sejak 7 Maret hingga 17 Maret 2014, hasilnya menunjukkan Jokowi memang calon terkuat yang paling banyak dipilih oleh responden, disusul dengan Prabowo Subianto. Namun, dari keseluruhan responden, 45,8% responden menyatakan pilihannya masih dapat berubah sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi.

Advertisement

Korupsi merupakan salah satu faktor yang paling menentukan pilihan responden, disusul dengan calon yang memberikan uang, pasangan capres dan wapres yang tidak pas, partai yang mengusung, serta sejarah HAM dan hukum yang buruk dari calon presiden.

Lebih lanjut, hasil survei menunjukkan Partai Hanura relatif berhasil memantapkan pilihan para pendukungnya dengan persentase responden pendukung tetap sebanyak 62,5%. Posisi kedua ditempati oleh PKS dengan nilai 58,5%, dan posisi ketiga diraih oleh Golkar dengan nilai 57,9%.

Menurut peneliti senior CSIS, James Kristiadi, Hanura berhasil memantapkan pilihan pendukungnya lantaran kampanye gencar partai tersebut dalam media massa.

Advertisement

“Ini karena gencarnya media yang dimiliki. Partai yang relatif memiliki media itu melejit. Masyarakat hanya disuguhkan informasi yang itu-itu saja. Jadi kepemilikan media itu berpengaruh,” jelas J. Kristiadi, pengamat politik sekaligus peneliti senior CSIS, Senin (31/3/2014)

Survey nasional ini dilaksanakan oleh Centre for Strategic and International Survey sejak 7 Maret hingga 17 Maret 2014, dengan melibatkan 1200 responden dengan perbandingan proposi 50% responden laki-laki dan 50% responden perempuan.

Responden didapatkan dari 33 provinsi di Indonesia. Pemilihan responden dilakukan secara acak bertingkat dimulai dari tingkat kelurahan, RT, kepala keluarga, dan responden.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif