Solopos.com, JAKARTA — Lembaga survei Charta Politika Indonesia menemukan data 57,8% pemilih PDIP pada pemilu legislatif 2014 lebih tertarik dengan sosok Joko Widodo alias Jokowi. Persentase itu meningkat setelah PDIP mengumumkan Jokowi sebagai calon presidennya.
“Pada survei terbaru [Maret 2014] 57,8% pemilih PDIP mengaku memilih PDIP karena tertarik figur Joko Widodo. Padahal pada survei sebelumnya [Desember 2013] hanya 38,1% memilih PDIP karena faktor Joko Widodo,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, di Jakarta, Rabu (26/3/2014)
Menurut Yunarto, temuan survei ini adalah menguatnya gejala personalisasi di tingkat partai politik. Partai politik cenderung hanya jadi fans club. “Gejala ini tampak dari menguatnya peran dan pengaruh tokoh-tokoh kunci partai politik. Bukan hanya dialami PDIP, sejumlah partai lain juga mengalami hal yang sama,” katanya.
Yunarto menjabarkan sebanyak 47,9% pemilih Partai Gerindra mengaku memilih karena tertarik figur Prabowo Subianto. Sedangkan 38,2% pemilih Partai Demokrat lebih tertarik figur SBY, dan 40% pemilih Partai Hanura lebih tertarik figur Wiranto.
Saat survei dilakukan, PDIP berhasil menempati posisi teratas dengan angka elektabilitas sebesar 21,2%. Disusul Golkar 16,4%, Gerindra 12%, Demokrat 8%, PKB 7,2%. Charta Politika Indonesia melakukan survei opini publik ini secara nasional pada 1-8 Maret 2014, melalui wawancara tatap muka. Populasi survei adalah WNI berusia 17 tahun ke atas, dengan jumlah sampel 1200 responden. Margin of error (MoE) sebesar +/-2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.