News
Rabu, 8 Oktober 2014 - 10:15 WIB

PEMILIHAN PIMPINAN MPR : Gerindra Beri Kesempatan PPP untuk Kembali ke KMP

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Koalisi Merah Putih (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)

Solopos.com, JAKARTA – Partai persatuan Pembangunan (PPP) di detik-detik terakhir bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di paket pimpinan MPR dan kemudian kalah. Koalisi Merah Putih kini membuka pintu kembali untuk PPP.

“PPP semoga segera bergabung kembali kepada kami. Sama-sama berjuang, kemarin kan punya masalah internal, terus bekerja sama,” kata Waketum Gerindra Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Rabu (8/10/2014).

Advertisement

Fadli menuturkan sidang paripurna adalah proses yang demokratis, namun juga menegangkan dan demokratis. KMP pun merasa tidak perlu memberikan sanksi.

“Ini kan bukan sekolahan. Suasana hati mereka selalu bersama KMP,” ucap Wakil Ketua DPR ini.

Advertisement

“Ini kan bukan sekolahan. Suasana hati mereka selalu bersama KMP,” ucap Wakil Ketua DPR ini.

Sementara itu terkait kemenangan KMP di paket pimpinan MPR, Fadli menyebut DPD sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kemenangan itu.

“Tentu dari DPD juga karena banyak yang mendukung dari daerah komunikasi kami yang panjang,” ujarnya.

Advertisement

Iming-iming kursi pimpinan MPR itu langsung disambut oleh PPP. Melihat peluang bisa mendapatkan kursi Wakil Ketua MPR, PPP langsung menyeberang ke KIH.

“Pasti pemilihan kemungkinan besar untuk menang. Kemungkinan untuk menang juga kita perhitungkan,” kata Sekjen PPP Romahurmuziy seusai penandatanganan di Gedung DPR, Senayan, Selasa malam.

Padahal, KMP juga sudah menyiapkan kursi untuk PPP. PKS yang tadinya mendapat jatah kursi Wakil Ketua MPR rela mengalah untuk PPP.

Advertisement

“Ada tawaran, ada perubahan, jadinya wakil ketua MPR Pak Hasrul. PKS sudah mau mengembalikan hak [kursi] PPP,” kata Ketum PPP Surydharma Ali sesaat sebelum Romi Cs sepakat menyeberang ke KIH.

Nyatanya, PPP tak menggubris tawaran KMP. Partai berlambang kakbah itu lebih memilih untuk bergabung dengan KIH dengan alasan kemungkinan menang yang lebih besar. Hasrul Azwar langsung didaulat menjadi calon pimpinan MPR dari kubu PPP.

Sayangnya, harapan besar PPP untuk mendapat kursi pimpinan MPR harus pupus. Paket pimpinan yang diajukan KIH kalah tipis saat voting.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif