News
Selasa, 12 Maret 2013 - 06:11 WIB

PEMILIHAN PAUS: Para Kardinal Bersiap Ikuti Pemilihan Rahasia

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fotografer Kantor Berita Reuters, Dylan Martinez (kanan) dan Tony Gentile mencoba lensa baru ukuran 1200-1700 mm super-telephoto yang diarahkan ke balkon Basilika Santo Petrus di mana paus baru untuk kali pertama akan diperkenalkan. Mulai Selasa ini para pemimpin utama Gereja Katolik atau kardinal melakukan pertemuan rahasia atau konklaf untuk memilih paus baru pengganti Paus Benediktus XVI yang secara mengejutkan mengundurkan diri Februari lalu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Fotografer Kantor Berita Reuters, Dylan Martinez (kanan) dan Tony Gentile mencoba lensa baru ukuran 1200-1700 mm super-telephoto yang diarahkan ke balkon Basilika Santo Petrus di mana paus baru untuk kali pertama akan diperkenalkan. Mulai Selasa ini para pemimpin utama Gereja Katolik atau kardinal melakukan pertemuan rahasia atau konklaf untuk memilih paus baru pengganti Paus Benediktus XVI yang secara mengejutkan mengundurkan diri Februari lalu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

VATIKAN – Para pemuka tertinggi Gereja Katolik atau kardinal mengikuti diskusi terakhir prapemilihan paus pada Senin (11/3/2013) sebelum mengikuti proses pemilihan rahasia atau konklaf hari Selasa ini waktu Roma, Italia. Hingga kini sama sekali tak ada kandidat yang terlihat menonjol, meski media sejak beberapa waktu lalu sudah membahas sejumlah nama yang dianggap layak.
Advertisement

“Kali terakhir ada sosok yang terlihat tiga atau empat kali lebih menonjol dibandingkan kardinal lain,” ujar Kardinal Philippe Barbarin dari Prancis kepada wartawan, merujuk pada Kardinal Joseph Ratzinger dari Jerman, yang terpilih dalam waktu 24 jam di tahun 2005. “Kali ini situasinya tidak seperti itu. Pilihan harus ditentukan di antara satu, dua, tiga, empat … selusin kandidat. Kami masih belum tahu apa-apa. Kita harus menunggu hasil pemilihan pertama,” katanya,

Para pengamat Vatikan menyebut Kardinal Angelo Scola dari Italia dan Odilo Scherer dari Brazil sebagai calon terkuat. Jika Scola yang terpilih, maka Tahta Suci akan kembali diduduki paus asal Italia setelah 35 tahun. Jika Scherer yang terpilih, akan tercipta sejarah baru di mana untuk kali pertama dalam 1.300 tahun seorang paus berasal dari luar Eropa. Namun masih banyak kandidat lain yang juga punya kans, sehingga pemilihan paus kali ini akan betul-betul ketat.

Pemilihan rahasia ini akan diikuti 115 kardinal-elektor atau kardinal yang memiliki hak pilih, yang berasal dari 48 negara. Sesuai tradisi, pemilihan rahasia itu dilaksanakan di Kapel Sistina pada pukul 16.30 waktu setempat hari ini atau lewat tengah malam WIB. “Akan ada dinamika yang terjadi sejak pertemuan dibuka. Pemilihan pertama akan menjadi saat nama-nama kandidat terkuat terungkap. Kita akan punya paus baru pada akhir pekan,” ujar Pastor Tom Rosica, juru bicara Vatikan untuk media berbahasa Inggris.

Advertisement

Selama ini di era modern belum pernah ada calon yang berhasil mendapatkan dukungan 2/3 suara dalam pemilihan pertama. Para kardinal biasanya akan melakukan empat kali pemilihan dalam sehari, dua kali dipagi hari dan dua kali lagi pada siang dan sore hingga akhirnya ada paus yang terpilih. Dalam sembilan konklaf terakhir, rata-rata berjalan selama tiga hari dan belum pernah ada yang sampai lebih dari lima hari.

Dalam persiapan menyambut paus baru, pekerja sudah memasang tirai ungu di balkon tengah Basilika Santo Petrus, yang menjadi lokasi paus baru muncul dan diperkenalkan di hadapan massa yang berkumpul di lapangan di bawahnya. Penjahit khusus juga sudah menyiapkan tiga ukuran busana kepausan berwarna putih yaitu kecil, sedang dan besar, sehingga siapa pun yang terpilih akan mendapat busana yang pas dengan badannya. Sejumlah ukuran sepatu juga disiapkan.

Penuh Rahasia
Sebagaimana namanya yaitu konklaf, yang berasal dari kata bahasa Latin yang artinya tertutup, pertemuan rahasia ini betul-betul dijaga, dan para kardinal mengangkat sumpah tidak akan mengungkapkan apa pun terkait detail pemilihan. Bahkan para staf Vatikan yang selama proses konklaf mungkin akan terlibat kontak langsung dengan para kardinal seperti petugas lift, pramusaji dan petugas kebersihan juga secara khusus mengangkat sumpah kemarin untuk tidak mengungkapkan atau merekam apa pun yang mungkin mereka lihat atau dengar selama proses berlangsung.

Advertisement

Selama konklaf para kardinal tinggal di sebuah penginapan sederhana di seberang Kapel Sistina. Indikator hasil pemilihan adalah asap dari cerobong asap di atas kapel itu, yang berasal dari kertas suara yang dibakar dan dicampuri bahan tertentu untuk menghasilkan warna asap yang berbeda. Asap hitam berarti belum ada hasil, dan asap putih berarti seorang paus sudah terpilih.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif