Jakarta–Pemerintah memperkirakan sebanyak 63 Daerah Aliran Sungai (DAS) masih kritis mengingat rasio debit minimal dengan maksimal di atas 50 persen.
“Idealnya 30 persen tapi kalau sudah di atas 62 persen sudah krisis bahkan kalau boleh di bilang sudah KO (Knock Out),” kata Menteri PU, Djoko Kirmanto dalam pertemuan dengan Pemred di Jakarta, Kamis (4/6).
Menteri PU menunjuk kepada DAS Cimanuk di Sumedang Jawa Barat yang saat ini sudah masuk kategori yang harus segera ditangani karena masuk dalam kategori kritis sepertihalnya 63 DAS.
Salah satu penanganan yang dilaksanakan melalui pembangunan waduk, persoalannya tidak semua daerah dapat dibangun waduk tergantung kepada kondisi topografi di wilayah itu, jelasnya.
Menurut Djoko, Indonesia merupakan negara nomor lima terbesar yang dilewati air permukaan tinggal kini bagaimana masyarakat dapat mengelola dan memanfaatkan kelebihan tersebut.
Menteri Pekerjaan Umum menjami seluruh wilayah di Indonesia sudah habis dibagi-bagi ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) masing-masing ditangani Satuan Wilayah Aliran Sungai yang ditetapkan melalui Surat Keputusan.
Keberhasilan Satuan Wilayah Sungai dilihat dari kemampuannya dalam mengelola potensi yang tersedia secara efisien dan memperbaiki kualitas air yang dihasilkan, papar Menteri PU.
“Adapun caranya dengan memperbaiki kerusakan hutan, membangun cek dam, disamping membangun tempat-tempat penampungan air seperti waduk dan situ,” jelasnya.
Menurut Menteri PU, perbaikan DAS kritis tidak dapat diserahkan pemerintah sepenuhnya, masyarakat dengan sektor usaha harus ikut terlibat di dalamnya.
“Kami hanya menyiapkan infrastruktur sementara perawatan dan pemeliharaan akan diserahkan sepenunya kepada masyarakat yang selama ini memanfaatkan,” tutur Menteri PU.
ant/fid