News
Jumat, 18 Juni 2010 - 19:27 WIB

Pemerintah pegang dana tunai Rp 160 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Saat ini, tabungan pemerintah berupa dana tunai siap pakai mencapai Rp 160 triliun. Dana ini berasal dari penerimaan negara, apalagi penerimaan negara sampai Mei 2010 meningkat 2%.

“Saya bisa cerita bahwa isi kas kita itu Rp 160 triliun. Jadi dana kita bagus, penerimaan dari pajak bagus. Karena kalau dibandingkan tahun lalu sampai Juni kira-kira itu 2% lebih baik. Jadi kondisi likuiditas, cashflow sangat baik. Masih surplus,” ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (18/6).

Advertisement

Walaupun begitu, Agus mengakui penyerapan anggaran belanja pemerintah berjalan pelan, tetapi dirinya melaporkan realisasi transfer dana ke daerah cenderung lebih baik yakni sudah sekitar 36% dari Pagu APBN-P 2010.

Artinya, sejak Januari hingga sekarang, realisasi alokasi transfer dana ke daerah yang sudah terpakai sekitar Rp 356,58 triliun dari Pagu APBN-P 2010 yang sebesar Rp 990,5 triliun.

“Belanja memang ada sedikit lebih pelan, dan kita sedang evaluasi. Bahkan tadi pagi rapat di jajaran Kemenkeu meyakinkan bahwa spending (pengeluaran) itu harus bagus. Tapi yang paling utama transfer ke daerah berjalan dengan baik.

Advertisement

Realisasi transfer ke daerah 36%. Dan di Kementerian/Lembaga (K/L) agak pelan, ini yang nanti mau kita yakinkan dari masing-masing K/L untuk bisa lebih cepat dalam pengeluaran budgetnya,” ujarnya.

Namun, Agus Marto menegaskan pihaknya belum berencana untuk menaikkan dana perimbangan ke daerah tersebut yang saat ini masih sebesar 26% dari pendapatan dalam negeri.

“Prinsip pemerintah ingin lakukan desentralisasi fiskal yang lebih baik. Kita belum ada rencana menaikkan itu,” ujarnya.

Advertisement

Agus Marto juga mengungkapkan, pemerintah tetap akan menganggarkan stimulus fiskal pada APBN 2011 mendatang, “Ada. Kan bentuk stimulus itu macam-macam. Tapi kita bicara yang APBN dulu deh (asumsi makro),” tutupnya.

dtc/isw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif