News
Senin, 8 Maret 2021 - 10:26 WIB

Pemerintah Klaim Penemuan Mutasi Covid-19 di Indonesia karena Penguatan 3T

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi strain terbaru virus corona jenis terbaru pemicu Supercovid. (Kemlu.go.id)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menglaim bahwa penemuan mutasi Covid-19 di Indonesia disebabkan karena adanya penguatan testing, tracing, dan treatment atau 3T.

Hal tersebut diungkap oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tarmizi dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Senin (8/3/2021).

Advertisement

Baca Juga: Akui Keluarganya Sejajar! Ini Profil Meilia Lau, Eks Calon Mertua Kaesang

Ia mengatakan penemuan mutasi Covid-19 di Indonesia berkat upaya testing dan tracing yang dilakukan pemerintah. Selain itu, juga membuktikan bahwa pemerintah mampu mendeteksi mutasi virus baru dengan sistem whole genom sequencing.

Advertisement

Ia mengatakan penemuan mutasi Covid-19 di Indonesia berkat upaya testing dan tracing yang dilakukan pemerintah. Selain itu, juga membuktikan bahwa pemerintah mampu mendeteksi mutasi virus baru dengan sistem whole genom sequencing.

"Temuan ini menunjukkan kemampuan dan kapasitas dari laboratorium Balitbangkes Kemenkes dalam melakukan metode Whole Genome Sequencing (WGS),” ujarnya.

Baca Juga: Ternyata, Gatot Nurmantyo Pernah Diajak Untuk Gulingkan AHY, Rocky Gerung Angkat Bicara

Advertisement

“Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa virus mutasi Covid-19 ini lebih tinggi tingkat keganasannya dibanding virus Covid-19 yang ada sebelumnya. Namun, beberapa penelitian di negara lain menunjukkan varian virus baru ini lebih cepat menular. Namun, kecepatan penularan mutasi virus tersebut tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit, namun penelitian terkait varian baru ini terus dilakukan," ungkap dia.

Baca Juga: Kisruh Partai Demokrat: Kubu AHY dan Moeldoko Akan Datangi Kemenkum HAM Hari ini

Nadia juga menambahkan bahwa vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 yang saat ini sedang berjalan masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus.

Advertisement

“Para peneliti yang mendalami virus Corona B.1.1.7 mengonfirmasi bahwa efektivitas inokulasi terhadap virus masih ada di level yang bisa diterima sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin,” tambah dia.

Baca Juga: Naik Tipis! Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (8/3/2021) di Pegadaian

Prokes Wajib Dijalankan

Melihat penularan dari mutasi Covid-19 yang ditemukan di Indonesia ini yang lebih tinggi, masyarakat diminta untuk lebih ketat lagi menjalankan protokol kesehatan yang ada.

Advertisement

Apalagi sebentar lagi masyarakat akan dihadapkan dengan momen libur panjang.

Baca Juga:  Suka Dilakukan Gibran, Apa Makna Pakai Jam Tangan di Sebelah Kiri?

“Menjelang libur panjang akhir pekan ini, kami himbau dengan sangat masyarakat untuk menahan diri dan tidak bepergian dulu mengingat setelah libur panjang, umumnya terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 dari kluster keluarga," imbau dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif