Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan, penjualan obligasi negara itu untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2012.
Terdapat lima seri SUN yang akan dilelang yaitu seri SPN03120718 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada 18 Juli 2012.
Seri SPN12130404 (penerbitan kembali) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada 4 April 2013.
Selain itu, seri FR0061 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00 persen dan jatuh tempo pada 15 Mei 2022. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Mei dan 15 November.
Kemudian, seri FR0059 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00 persen, jatuh tempo pada 15 Mei 2027. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Mei dan 15 November.
Seri FR0058 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25 persen dan jatuh tempo pada 15 Juni 2032. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka menggunakan metode harga beragam.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan imbal hasil yang diajukan. Sementara, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif akan membayar sesuai dengan imbal hasil rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Pemerintah memiliki hak untuk menjual kelima seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan.