News
Selasa, 20 September 2022 - 18:37 WIB

Pemerintah akan Beli Kedelai Lokal Rp10.000 per Kilogram supaya Petani Untung

Newswire  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kedelai (Gonatureplus.com)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akan membeli kedelai lokal Rp10.000 per kilogram di tingkat petani.

Pemerintah mengambil langkah itu untuk meningkatkan minat pelaku usaha tani dalam memproduksi kedelai di Indonesia.

Advertisement

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengatakan harga pembelian minimum di tingkat petani diperkirakan bisa mencapai Rp10.000 per kg agar petani mendapatkan keuntungan ketika menanam kedelai.

“Ada juga harga pembelian minimum ke petani yang tanam kedelai sehingga petani-petani saudara kita kalau tanam ada keuntungan. Kalau tanam untung, gak usah diminta pasti sedulur-sedulur petani pasti menanam,” kata Arief.

Advertisement

“Ada juga harga pembelian minimum ke petani yang tanam kedelai sehingga petani-petani saudara kita kalau tanam ada keuntungan. Kalau tanam untung, gak usah diminta pasti sedulur-sedulur petani pasti menanam,” kata Arief.

Rencananya, off taker atau pembeli pasti hasil panen kedelai tersebut adalah Bulog dan BUMN pangan ID Food bersama dengan anak perusahaannya.

Baca Juga : Perajin Tahu Sragen Minta Pemerintah Turunkan Harga Kedelai

Advertisement

Produksi kedelai dalam negeri saat ini tidak lebih dari 250.000 ton per tahun. Jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan kedelai untuk konsumsi dalam negeri yang mencapai 2 juta ton setahun.

Arief optimistis Indonesia bisa memproduksi kedelai hingga swasembada seperti era Orde Baru. Produksi kedelai saat itu mencapai 1,5 juta ton dalam setahun.

Saat ini produksi kedelai lokal per hektare hanya mencapai 1-1,5 ton. Arief mengatakan Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar produksi kedelai ditingkatkan mencapai 3-5 ton per hektare dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Advertisement

Kepala Badan Pangan Nasional menjelaskan kemungkinan kedelai lokal Indonesia menggunakan bibit modifikasi genetika untuk peningkatan produktivitas. Dia menyebutkan bahwa kedelai impor yang selama ini digunakan untuk kebutuhan konsumsi di Indonesia merupakan kedelai dengan benih GMO (genetically modified organism).

Baca Juga : Harga Kedelai Melejit, Politikus PKB Kritik Kebijakan Impor Pemerintah

Selanjutnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan melakukan penanaman kedelai hingga 600.000 hektare. Langkah itu dilakukan secara bertahap. Tahap awal akan dilakukan penanaman di 350.000 hektare lahan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif