News
Rabu, 7 September 2016 - 15:10 WIB

Pemerintah Ajukan Subsidi BBM Rp42,3 T di RUU APBN 2017

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi SPBU (Dok/JIBI/Solopos)

Pemerintah mengajukan subsidi BBM sebesar Rp42,3 triliun.

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah akan mengajukan anggaran untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp42,3 triliun di Rancangan Undang-undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Pada nota pengajuan yang sama, diterangkan bahwa BBM jenis Solar akan tetap disubsidi Rp500 per liter.

Advertisement

Hal ini diungkapkan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, dikutip dari Detik, Rabu (7/9/2016).

Mekanisme subsidi tetap sudah diberlakukan sejak 2015. Di mana subsidi dipatok pada tarif tertentu agar terhindar dari gejolak yang dimungkinkan terjadi oleh harga minyak. Saat itu dipatok sebesar Rp1000 per liter.

Subsidi BBM sebesar Rp 42,3 triliun, meliputi subsidi jenis BBM tertentu sebesar Rp 10,3 triliun, yang termasuk di dalamnya subsidi energi terbarukan (EBT) Rp 1,3 triliun dan elpiji tabung 3 kg sebesar Rp 31,9 triliun.

Advertisement

Sebelumnya pada Juni 2016 diberitakan JIBI/Bisnis, pemerintah memberikan subsidi kepada minyak tanah sebanyak 688.000 kiloliter (KL) dengan jumlah Rp 2,304 triliun, dan solar sebanyak 15,5 juta KL atau turun 500.000 KL dengan jumlah Rp 11,603 triliun.

Sementara volume LPG yang disubsidi oleh pemerintah tahun ini adalah 6,25 miliar kg, turun dari sebelumnya 6,602 miliar kg atau Rp 25,197 triliun.

Pemerintah dan DPR sepakat memangkas subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG pada APBN Perubahan (APBN-P) 2016. Subsidi BBM dan LPG dipangkas dari Rp 63,692 triliun menjadi Rp 43,686 triliun.

Advertisement

Dalam perhitungan subsidi ini, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) adalah US$ 40/barel, turun dari sebelumnya US$ 50/barel.
Saat itu, diasumsikan nilai tukar rupiah yang dipergunakan adalah Rp 13.500/US$. Nilai tukar ini terus menguat dari sebelumnya jatuh ke titik terendah di sekitar Rp13.900/US$.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif