News
Rabu, 15 April 2015 - 20:30 WIB

PEMBUNUHAN SADIS : Ini Reaksi Sang Istri saat Pembunuh Deudeuh Alfisahrin Ditangkap

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Deudeuh di akun Twitter @tataa_chubby (Twitter.com)

Pembunuhan sadis terhadap Deudeuh Alfisahrin berujung dengan penangkapan Rio, guru bimbel yang sudah beristri.

Rio Santoso, 24, tersangka pelaku pembunuhan Deudeuh Alfisahrin alias Tataa Chubby, ditangkap saat sedang bersama istrinya di rumahnya, Mojogede, Bogor, Rabu (15/4/2015) dini hari. Istrinya tak tahu suaminya belum lama ini membunuh perempuan lain.

Advertisement

Setidaknya, itulah pengakuan Rio saat diwawancarai live di Metro TV, Rabu petang, di Mapolres Jakarta Selatan. Saat itu, polisi datang ke rumahnya, dia dan istrinya sedang tidur di kamar.

“Waktu itu istri sedang tidur, ada suara ketok pintu. Saya bilang ke istri saya ‘enggak usah bangun, saya buka pintu,” kata Rio. Saat itulah dia langsung dibawa polisi. Namun ternyata istrinya bangun dan melihatnya dibawa polisi. “Istri saya bangun, saya sudah enggak kuat lagi untuk lihat istri saya.”

Rio Santoso mengaku istrinya tidak pernah mengetahui perbuatannya di luar rumah terkait hubungannya dengan Dedeuh Tataa Chubby. Menurutnya, dia tidak pernah bercerita kepada istrinya. “Kalau ketemu cuma cerita soal anak aja.”

Advertisement

Selain anak yang sedang dalam kandungan istrinya, Rio juga meninggalkan anaknya yang berusia 9 bulan. Menurut Rio, istrinya juga tidak curiga dia membawa banyak barang berharga milik Deudeuh Alfisahrin ke rumahnya.

“Enggak banyak kok, itu cuma satu ransel. Saya juga biasa bawa ransel ke rumah,” katanya.

Ditanya soal motivasinya mengambil barang Deudeuh setelah membunuh, Rio mengaku hanya karena melihat barang itu berada di kamar tanpa dikunci di tempat tertutup. “Barang ditaruh di luar semua, berserakan ditaruh sembarangan, karena itu alat yang bagus, siapa tahu bisa jadi uang.”

Advertisement

Namun hingga tertangkap, Rio yang bekerja sebagai pengajar matematika di bimbel di Kedoya, itu, tidak jadi menjual barang-barang berupa 4 handphone, mini macbook, dan laptop itu. “Saya simpan saja di rumah, takut ketahuan kalau dijual.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif