News
Rabu, 15 April 2015 - 19:55 WIB

PEMBUNUHAN SADIS : Deudeuh, Si Yatim Piatu yang Tertutup soal Pribadi

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Deudeuh di akun Twitter @tataa_chubby (Twitter.com)

Pembunuhan sadis terhadap Deudeuh Alfisahrin menghebohkan publik.

Solopos.com, SOLO — Tersangka pembunuh Deudeuh Alfisahrin atau Mpi atau Tata, 26, telah ditangkap di Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/4/2015), sekitar pukul 03.30 WIB dini hari. Pihak keluarga dan sahabat Deudeuh pun mengenang kematian Tata.

Advertisement

Dilansir Detik, Rabu (15/4/2015), kakak ipar Deudeuh, Nurhasanah, sempat menuturkan firasat tak enak tentang tersangka pembunuh Deudeuh, berinisial RS. [Baca di sini: Pelaku Pembunuhan Deudeuh @tataa_chubby Ditangkap!]

Nurhasanah menuturkan suaminya yang juga kakak Deudeuh, Iqbal, sulit tidur dan gelisah semalam sebelum RS ditangkap polisi.

Advertisement

Nurhasanah menuturkan suaminya yang juga kakak Deudeuh, Iqbal, sulit tidur dan gelisah semalam sebelum RS ditangkap polisi.

Menurut Nurhasanah, Epi, begitu panggilan Deudeuh di rumah, pribadi yang sangat tertutup. Mendiang juga tidak pernah mengenalkan pacarnya.

“Epi orangnya tertutup kalau soal pribadi. Enggak pernah dia kalau punya pacar dikenalin ke sini. Kalau ke sini selalu sendiri. Keluarga menganjurkan supaya cari jodoh karena kalau sendiri banyak fitnah. Dia cuma ketawa-ketawa, terus bilang iya Bang [Iqbal],” ujar Nurhasanah.

Advertisement

“Epi anak ketiga, kakaknya ada dua Iqbal, dan Jihad. Ibunya Epi asal Jakarta, bapaknya Cikampek. Pas melahirkan Epi, ibunya meninggal terus dirawat sama bibinya di Purwokerto. Ayah Epi juga sudah meninggal,” kata dia.

Menurut Nurhasanah, Mpi bercerai dari suaminya karena ketidakcocokan di antara keduanya.

Sementara itu, dilansir Liputan6, Icang, salah satu orang yang mengaku kenal dekat dengan Deudeuh merasa terkejut atas kematian Deudeuh. Bagi Icang, Deudeuh adalah sahabat sekaligus bosnya karena ia selalu menyediakan makanan untuk mendiang.

Advertisement

“Saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Masih shock. Saya sakit ini, darah tinggi saya naik,” ujar Icang ketika dihampiri di dekat rumah kos Deudeuh, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa.

“Dia sahabat saya, bos saya, saya masih enggak nyangka,” kata Icang mengenang Deudeuh.

Deudeuh dibunuh pada Jumat (10/4/2015), di kamar kosnya, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Deudeuh ditemukan tak bernyawa dalam keadaan mulut disumpal kaus kaki, leher dililit kabel, dan tubuh tanpa busana, Sabtu (11/4/2015). Tim Forensik Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyatakan Mpi kehabisan oksigen dalam pembunuhan sadis tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif