News
Rabu, 28 Desember 2016 - 20:42 WIB

PEMBUNUHAN PULOMAS : Cerita 19 Jam di Toilet, Korban Bertahan Hidup Sampai Pagi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah korban perampokan disertai pembunuhan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016). (Okezone)

Pembunuhan di Pulomas baru terungkap keesokan harinya. Selama 19 jam di toilet, sebagian korban masih bertahan hidup hingga pukul 06.00 WIB.

Solopos.com, JAKARTA — Tragedi penyekapan maut di rumah Dodi Triono di Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, terungkap setelah gadis bernama Sheila Putri datang ke rumah itu. Selama lebih dari 19 jam penyekapan, sebagian korban masih mampu bertahan hidup semalaman hingga meninggal pada pagi harinya.

Advertisement

Sheila, rekan kuliah Diona Arika, 16, (putri Almarhum Dodi Triono) datang ke rumah tersebut dan baru mengetahui ada penyekapan pada pukul 09.30 WIB, Selasa (27/12/2016) pagi. Gadis tersebut kemudian buru-buru melapor ke Pos Polisi Kayu Putih dan pintu kamar mandi tempat penyekapan baru bisa dibongkar pada pukul 10.10 WIB.

“Hasil autopsi menunjukkan korban meninggal pada jam 8 [Senin pukul 20.00 WIB] sampai jam 6 pagi hari berikutnya [Selasa pukul 06.00 WIB]. Mereka dimasukkan [ke kamar mandi] pukul 14.35 WIB [Senin] dan korban ditemukan pada pukul 10.10 WIB [Selasa] oleh kawannya Diona, Sheila,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. M. Iriawan, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (28/12/2016) petang.

Menurut Iriawan, pelaku masuk pada Senin pukul 14.27 WIB. Dari awal, Ramlan sudah menanyai pembantu rumah tangga tentang lokasi kamar Dodi. Mereka melakukan penyekapan terhadap semua orang di rumah tersebut dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.

Advertisement

“Ini bukan pembunuh bayaran, tapi perampokan yang disertai pembunuhan. Ini jelas, saksinya menyampaikan demikian. Karena awal masuk, Saudara Ramlan menanyakan di mana kamar majikan tadi. Karena memang Saudaran Almarhum Dodi tak ada di tempat hingga selesai [perampokan], baru Dodi sampai rumah, sekalian dia dimasukkkan disekap.”

Dari olah TKP, kunci kamar mandi dibuang oleh Ramlan. Tak hanya itu, pelaku merusak gerendelnya sehingga para korban tak bisa keluar. Karena itu, butuh waktu lama untuk mendobrak kunci pintu toilet tersebut.

“Kenapa disekap ke WC, ini yang jadi pengembangan kami terhadap pelaku yang tertengkap [Erwin]. Ini ruanganyang tidak ada ventilasi udara, kecil sekali untuk menampung orang tersebut,” kata Iriawan.

Advertisement

Sementara itu, Erwin masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati. Dalam penangkapan kedua orang ini, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang senilai Rp3,4 juta, empat lembar mata uang Thailand, ponsel Nokia berwarna hitam, STNK sepeda motor Yamaha Jupiter MX dengan nomor polisi B6769 ELX atas nama Siti Maria, jaket kulit berwarna hitam, tas berwarna cokelat, dan topi abu-abu dari tersangka Erwin.

Sementara dari Ramlan polisi menyita uang senilai Rp6,3 juta, jam Rolex silver, topi hitam, kunci motor Yamaha, kunci motor Honda, kaca mata, jaket, dan kemeja putih gading.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif