News
Selasa, 4 April 2023 - 19:54 WIB

Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Kasus Berulang, Ada Wowon CS & Dimas Kanjeng

Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kanjeng Dimas Kiai Taat Pribadi (Youtube)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Pembunuhan berlatar belakang penggandaan uang yang dilakukan dukun asal Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, TH alias Mbah Slamet bukanlah kali pertama di Indonesia, karena sebelumnya ada Wowon CS dan Dimas Kanjeng.

Warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara itu diduga telah membunuh belasan orang. Ia membunuh orang dengan cara diracun kemudian dikubur di jalan setapak menuju hutan.

Advertisement

Atas perbuatanya, dukun pengganda uang di Banjarnegara ini pun dijerat dengan Pasal 340 KUHP. Tersangka diancaam pidana mati atau penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun.

Kasus pembunuhan yang semula bermotif penipuan penggandaan uang itu bukanlah kali pertama. Pada awal Januari lalu, di Bekasi, tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer, Wowon Erawon alias Aki, Solikin alias Dullah, dan M. Solehudin diketahui mengaku bisa membuat orang kaya dalam waktu singkat menggunakan ilmu klenik.

Mereka membunuh tiga warga yang masih satu keluarga di Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023), yakni Maemunah, Ridwan Abdul Munis, dan Riswandi (ibu dan dua anaknya). 

Advertisement

Dijelaskan para tersangka melakukan serangkaian pembunuhan terhadap sejumlah orang di beberapa lokasi. Motif utama mereka ingin mengusai harta benda para korban. Pembunuhan diawali dari penipuan dengan memberikan janji-janji manis bahwa para korban bisa kaya.

Solikin merupakan orang yang mengaku bisa membuat orang kaya. Sementara, Wowon memiliki tugas mencari calon korban. Sebelum Wowon CS, jagad media juga dihebohkan oleh sosok bernama Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang juga berjanji bisa menggandakan uang. 

Pada Februari 2015, Dimas Kanjeng menyuruh pengikutnya untuk menghabisi nyawa Ismail Hidayah. Alasannya karena Ismail dinilai telah membongkar aib padepokan Dimas Kanjeng.

Advertisement

Komplotan itu lalu menyusun rencana agar pembunuhan mulus. Ismail akhirnya dihabisi di Jalan Raya Paiton, Probolinggo. Setelah itu, jenazah Ismail dimakamkan di Desa Tegalsono, Probolinggo, di sebuah lubang makam yang sudah disiapkan sebelumnya. 

Selain Ismail, Dimas Kanjeng juga disebut membunuh pengikutnya bernama Abdul Ghani yang mayatnya kemudian dibuang di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif