News
Sabtu, 15 November 2014 - 12:20 WIB

PEMBUNUHAN DI SLEMAN : Saat Ditemukan, Nadi Sri Mulyani Masih Berdenyut

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Kepolisian dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan di perumahan elite, Taman Cemoro, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Jumat (14/11/2014) malam. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN – Saat ditemukan di rumahnya di Blok H-11 Taman Cemoro, Klodran, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Jumat (14/11/2014) sore, Sriyani Puji Rahayu, 51 dalam kondisi bersimbah darah, namun denyut nadinya masih ada.

Menurut Sukidi, salahsatu warga yang tinggal di perumahan tersebut, sebelum kejadian korban tinggal di rumah sendirian. Suami korban yang juga pengusaha bernama Ari tengah bertugas di Malang Jawa Timur.

Advertisement

Korban meninggal memang kali pertama memang diketahui putrinya. Sedangkan putri pertama korban sudah berkeluarga. Dugaannya pelaku melancarkan aksinya di saat hujan deras sebelum pukul 15.30 WIB.

“Keseharian korban sangat baik dan bersosialisasi dengan masyarakat. Kami tidak menyangka ini terjadi. Keseharian korban tinggal dengan anaknya kebetulan suami sedang bertugas,” ungkap Sukidi yang tinggal di blok B-6 ini.

Tetangga korban lainnya yang enggan disebut namanya menambahkan, ketika ditemukan nadi korban masih sempat terasa denyutnya.

Advertisement

Karena itu sejumlah tetangga sempat berinisiatif mendatangkan ambulan dengan tujuan untuk diberi pertolongan medis. Kendati demikian karena nadi korban terus melemah akhirnya dilaporkan ke kepolisian.

“Sempat didatangkan ambulan karena masih sempat terasa ada nadi, kebetulan ada dokter tetangga yang datang membantu. Saya jam 14.30 WIB lewat depan rumah [korban] sepi-sepi saja tidak ada yang mencurigakan,” ungkap tetangga yang tinggal selama 15 tahun ini.

Pria yang tinggal di blok H ini mengatakan sebelumnya tidak ada kejadian kriminal yang membuat heboh di perumahan tersebut. “Belum ada, paling pencurian biasa kecil-kecil sepatu, sepeda onthel. Bahkan belakangan ini aman-aman saja,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif