News
Sabtu, 15 Maret 2014 - 01:31 WIB

PEMBUNUHAN ADE SARA : Selama Disiksa Sara Angelina Suroto Hanya Kenakan Pakaian Dalam

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi menunjukkan tersangka dan barang bukti saat gelar perkara kasus pembunuhan Ade Sara di Polres Bekasi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2014). PPolres Bekasi kota berhasil menangkap Hafid dan Assyfa Rahmadhani tersangka pembunuh Ade Sara dan mereka dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak)

Solopos.com, JAKARTA—Fakta baru dari pasangan tersangka pembunuh Ade Sara Angelina Suroto terungkap. Pasangan Hafitd-Syifa meminta Ade Sara menanggalkan pakaiannya. Selama disiksa di dalam mobil, Sara hanya mengenakan pakaian dalam.

Selain menganiaya Ade Sara Angelina Suroto, 19, dua tersangka pembunuhan, Ahmad Imam Al-Hafitd Aso alias Hafitd dan Aasyifa Ramadhani alias Sifa sempat menyuruh mahasiswi Universitas Bunda Mulia itu untuk melepas bajunya. Ini dilakukan agar korban tidak melarikan diri.

Advertisement

Hal ini terungkap dalam pemeriksaan lanjutan kedua tersangka di ruang penyidik Unit V Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (13/3/2014) kemarin.

“Dalam pemeriksaan terungkap, korban disuruh buka baju dan yang buka korban sendiri. Ditanyakan (oleh penyidik) kenapa buka baju, alasannya supaya Ade Sara nggak lari, kalau lari nanti kan dia malu (dalam kondisi tidak berpakaian),” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (14/3/2014).

Advertisement

“Dalam pemeriksaan terungkap, korban disuruh buka baju dan yang buka korban sendiri. Ditanyakan (oleh penyidik) kenapa buka baju, alasannya supaya Ade Sara nggak lari, kalau lari nanti kan dia malu (dalam kondisi tidak berpakaian),” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (14/3/2014).

Rikwanto mengungkapkan, saat itu Ade Sara mengenakan kemeja putih dan rok hitam. “Tinggal pakaian dalam saja (setelah bajunya terlepas),” imbuhnya.

Rikwanto mengungkapkan, peristiwa itu terjadi ketika mereka berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, setelah sebelumnya keduanya sempat mengantarkan korban ke tempat les bahasa Jerman, Senin (3/3) malam.

Advertisement

Sementara itu, Kanit V Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kompol Antonius Agus Rahmanto mengungkapkan, korban cukup lama tidak mengenakan baju selama mereka berkeliling dengan mobil Kia Visto

“Korban baru dipakaikan kembali baju oleh Syfa setelah diketahui korban sudah tidak bernyawa,” ujar Agus.

Agus menambahkan, Ade Sara dipakaikan kembali bajunya oleh Syifa ketika keduanya berada di Kemayoran, Jakarta Pusat. Korban diperkirakan tewas di Kemayoran, pada Senin (3/3/2014) sekitar pukul 21.25 WIB.

Advertisement

Detik-detik sebelum korban diketahui tidak bernyawa, Hafitd yang juga mantan pacar korban, sempat menendang leher mahasiswi Universitas Bunda Mulia itu.

“Tersangka HF (Hafitd) sempat menendang dengan kaki kiri mengenai leher korban, lalu memukul dan menyetrum korban,” ujar Agus.

Tidak hanya Hafitd, Syifa juga ikut memukuli Sara beberapa kali pukulan saat kondisi mulutnya sudah tersumpal koran. Setelah itu, Sara tidak bergerak.

Advertisement

Dari pemeriksaan kedua tersangka, Kamis (13/3) kemarin, peristiwa ini terjadi ketika mobil Kia Visto B 8328 JO dalam keadaan berhenti di Kemayoran, Jakarta Pusat. Sebelumnya, mereka sempat berkeliling dari lokasi penjemputan Sara di Gondangdia, lalu ke Menteng, Taman Mini Square TMII, lanjut ke Cawang, kemudian ke Pramuka hingga akhirnya ke Kemayoran.

Selama perjalanan dari Gondangdia ke Kemayoran itu, korban disuruh buka baju.  Mengetahui korban telah tak bernyawa, kedua tersangka pun sempat panik. Mereka kemudian berniat membuang mayat korban, namun mobil yang ditumpangi mereka tiba-tiba mogok usai membunuh korban.

“Ketika di Kemayoran itu, mobilnya sudah berhenti 3 kali dan ketika mobil berhenti itu, korban sudah meninggal,” ucap Agus.

Ketika mobilnya mogok itu, Hafitd sempat menghubungi temannya Galang dan Aldi untuk membantu meng-jumper Accu mobilnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif