SOLOPOS.COM - google.img
SEMARANG-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan pelatihan kepada 160 penyidik tindak pidana korupsi dari kepolisian, kejaksaan, auditor BPK serta Badan Pemeriksa keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Jateng.
Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen mengatakan pelatihan ini merupakan upaya meningkatkan kapasitas penegak hukum dalam pemberantasan tindak pidana korupsi (Tipikor) yang terjadi di daerah, khususnya Jateng.
“Kami menyadari betul bahwa penanganan perkara korupsi tak bisa hanya ditangani KPK saja, karenanya personilnya terbatas, tapi juga penegak hukum lainnya, kepolisian dan kejakasaan,” katanya saat membuka pelatihan di Hotel Semesta, Selasa (27/3/2012).
Peserta pelatihan terdiri dari 110 penyidik Polda dan Polres se-Jateng, 40 penyidik/penuntut Kejakti dan Kejari se-Jateng, lima auditor BPK perwakilan Jateng, dan lima auditor BPKP perwakilan Jateng. Pelatihan berlangsung sampai Rabu (28/3).
Zulkarnaen menambahkan, melalui pelatihan dan supervise bersama ini diharapkan aparat penegak hukum dari instansi terkait dapat lebih oprimal dalam pemberantasan Tipikor, terutama yang terjadi di daerah.
“Tahun ini KPK telah melakukan supervisi sebanyak 128 perkara dan koordinasi 64 perkara yang ditangani kejaksaan dan kepolisian,” tandasnya.
Sementara Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jateng, Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo, menyambut baik adanya kegiatan pelatihan bersama ini, karena masih banyak kendala yang dihadapi dalam menangani kasus Tipikor didaerah.
“Kendala yang dihadapi antara lan, sulit mendapatkan izin Presiden RI untuk memeriksa kepala daerah yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi, serta minimnya anggaran penanganan kasus korupsi yang hanya Rp 24 juta per kasus,” kata dia.
