SOLOPOS.COM - Ilustrasi KPK (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)
Pemberantasan korupsi dilaksanakan KPK dengan menggandeng para guru.
Solopos.com, JAKARTA – Demi mendukung upaya pencegahan korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak para guru sekolah menengah dan sederajat untuk menulis tentang antikorupsi.
Sebanyak 25 orang guru lolos seleksi yang terbagi dalam lima kategori yaitu cerita pendek, puisi, esai, komik, dan naskah drama.
Peserta yang lolos akan menjalani karantina untuk menghasilkan manuskrip bernafaskan anti korupsi untuk mendukung gerakan anti korupsi di Indonesia.
Dalam kegiatan pembukaan yang diselenggarakan di Gedung KPK, Senin (2/11/2015), Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan daya dukung terhadap pendidikan antikorupsi.
“Program ini dibuat karena ada kasus di mana anak dan bapak sama-sama korupsi. Tujuh pasang suami istri terjerat kasus korupsi bersama-sama. Ternyata kolaborasi korupsi sudah masuk ke ranah keluarga. Hal tersebut tentunya tidak pernah terbayang oleh kita,” ujar Adnan.
Kesempatan tersebut dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Literasi Taufik Hanafi. Taufik mengapresiasi program yang digagas oleh KPK ini.
“Harus menjadi kebutuhan kita semua untuk memberantas korupsi. Kalau diserahkan ke KPK semua gak bisa. Ini menjadi persoalan kita bersama,” ujar Taufik.
Sebelumnya, KPK pernah menyusun modul pendidikan antikorupsi (PAK) untuk jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi sejak 2005 dengan melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Modul PAK tersebut disusun dengan bentuk insersi dari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan serta pendidikan karakter.