News
Senin, 24 Juni 2013 - 10:36 WIB

PEMBAYARAN TAGIHAN PDAM : Warga Bayar Air di Kantor Pos Masih Minim

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi salah satu transaksi di kantor pos (Dok/JIBI/Harian Jogja)

Ilustrasi transaksi di kantor pos (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Kontribusi pembayaran tagihan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di kantor pos masih sangat minim.

Advertisement

PT Pos Indonesia Area VI Jateng DIY merilis kontribusi pembayaran tagihan PDAM di kantor pos hanya berkisar 5%-10% dari total pendapatan PT Pos khususnya di bisnis jasa keuangan, yang tahun ini di target sekitar Rp180 miliar.

Kepala Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Area VI Jateng DIY, Tobiin, menyampaikan kerja sama PDAM dan PT Pos ini sudah dibangun sejak dua tahun terakhir.

“Kami terus memperbanyak kerjasama PT Pos di daerah dengan PDAM yang ada di daerah-daerah. Saat ini masih ada 13 daerah di Jateng-DIY yang belum membuka kerja sama PDAM dan PT Pos,” kata Tobiin, saat ditemui wartawan, di sela-sela Penandatanganan Kerjasama PT Pos Indonesia dengan Bank Mandiri dan PDAM Jateng-DIY, di Kantor Pos Solo, Senin (24/6/2013).

Advertisement

Ke-13 daerah itu antara lain ada di wilayah Pantura barat dan sebagian wilayah Banyumas. PT Pos Indonesia berharap, jika sampai akhir tahun ini ke-13 daerah sudah teken kerja sama dengan PDAM maka kontribusi pembayaran tagihan PDAM di kantor pos bisa mencapai 30% dari pendapatan bisnis jasa keuangan.

Selain itu, pelayanan pembayaran tagihan PDAM ini nanti akan dilakukan secara online, di 600 kantor pos yang tersebar di Jateng-DIY. Tobiin memperkirakan minimnya kontribusi pembayaran tagihan air PDAM di kantor pos salah satunya dipicu karena layanan ini belum familier di masyarakat.

Di bisnis jasa keuangan PT Pos Indonesia, pembayaran pajak masih cukup mendominasi hingga 80% dari pendapatan. Sisanya dari pembayaran listrik, tagihan kredit dan telepon. “Dan paling banyak pengguna justru masyarakat di desa-desa. Di desa, masyarakat bisa membayar berbagai macam tagihan di kantor pos.”

Advertisement

Mendekati akhir semester II ini, Tobiin menyebutkan, dari target pendapatan bisnis jasa keuangan PT Pos senilai Rp180 miliar itu, saat ini baru terealisasi sekitar 40%. Target ini tumbuh 29% dari pendapatan tahun lalu. PT Pos sendiri terus memperbaiki kualitas pelayanan karena pemain di jasa keuangan ini semakin banyak.

Sementara itu, agenda Penandatanganan Kerjasama PT Pos Indonesia dengan Bank Mandiri dan PDAM Jateng-DIY juga berbarengan dengan Grand Launching Penjualan Tiket Kereta Api dan Layanan Pembayaran Rekening Air PDAM Jateng-DIY Melalui Sistem Online Payment Point Pos, akan dihadiri Menteri BUMN, Dahlan Iskan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif