News
Senin, 4 Agustus 2014 - 12:14 WIB

PEMBATASAN SOLAR BERSUBSIDI : Sosialisasi Jadi Prioritas, Pembatasan Bertahap

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Antrean Pembelian Solar JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Harianjogja.com, JOGJA– Rencana pemerintah melakukan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi masih disosialisasikan. Untuk wilayah DIY, dari 92 unit SPBU hanya sebagian saja yang menerapkan.

Ketua Hiswana Migas DIY Siswanto mengatakan rencana pembatasan pembelian solar bersubsidi yang awalnya akan dilaksanakan pada Senin (4/8/2014) ini untuk seluruh SPBU belum bisa diterapkan.

Advertisement

“Berdasarkan hasil rapat Sabtu kemarin, pembatasan pembelian solar akan disosialisasikan dulu kepada masyarakat,” ujar Siswanto kepada Harianjogja.com, Minggu (3/8/2014).

Sebagai sarana sosialisasi, Pertamina wilayah DIY dan Surakarta hanya akan menerapkan kebijakan tersebut untuk beberapa SPBU saja.

“Untuk pekan ini, penerapannya tidak semua SPBU melaksanakan. Hanya sebagian saja. Misalnya, Bantul dua SPBU, Gunungkidul dua SPBU, Kota antara dua sampai tiga SPBU. Intinya disosialisasikan dulu,” tandasnya.

Advertisement

Sementara, Branch Manager Pertamina Area DIY dan Surakarta, Fredy Anwar mengatakan DIY belum masuk daftar kebijakan tersebut, maka saat ini pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Tidak jadi diterapkan hari ini. Masyarakat masih bisa membeli solar tanpa dibatasi waktu. Untuk kapan penerapannya, akan kami informasikan lebih lanjut,” ungkap saat dihubungi Harianjogja.com secara terpisah.

Sekadar diketahui, jumlah seluruh SPBU di DIY sebanyak 92 unit yang terletak di Kota Jogja 16 unit, Kabupaten Sleman 34 unit, Kabupaten Kulonprgo 10 unit, Kabupaten Bantul 23 unit dan Kabupaten Gunungkidul 9 unit. Untuk menekan subsidi BBM, pemerintah berencana membatasi pembelian solar. Masyarakat hanya boleh membeli solar mulai pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB saja. (Baca juga : PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI : Pembelian Solar Dibatasi Berpotensi Picu Konflik)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif