News
Selasa, 3 Mei 2016 - 08:41 WIB

PEMBANGUNAN SARANA TRANSPORTASI : Dalam 3 Hari, Menteri Jonan Resmikan 3 Bandara dan 23 Pelabuhan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memberikan sambutan saat peresmian pengembangan bandara Domine Eduard Osok (DEO) di kota Sorong, Papua Barat , Sabtu (30/4/2016).

Pembangunan sarana transportasi diresmikan oleh Menteri Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berupa tiga bandara dan 23 pelabuhan

Harianjogja.com, KENDARI – Kunjungan kerja Menteri Perhubungan Ignasius Jonan boleh jadi bisa masuk Museum Rekor Indonesia (MURI). Mengapa? Ya, selama 3 hari perjalan dinas, ia meresmikan tiga bandar udara dan 23 pelabuhan.

Advertisement

“Ini jelas bisa masuk rekor MURI,” kata Dirjen Perhubungan Darat Pudji Hartanto Iskandar kepada Bisnis.com, Senin (2/5/2016).

Maklum, sejak terbang dari Jakarta Sabtu ke Sorong, Jonan terus ke Gorontalo, dan Kendari. Terakhir ia meresmikan pembangunan Pelabuhan Bungkutoko di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Advertisement

Maklum, sejak terbang dari Jakarta Sabtu ke Sorong, Jonan terus ke Gorontalo, dan Kendari. Terakhir ia meresmikan pembangunan Pelabuhan Bungkutoko di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pelabuhan yang dibangun dari APBN sebesar Rp204,217 miliar sejak 2009 sampai 2015 ini berlokasi terpisah dari pelabuhan Kendari. Lokasinya persis di mulut Teluk Kendari yang menjadi tempat pertemuan arus keluar masuk air laut dari Teluk Kendari serta dari Laut Banda. Letak geografis ini membuat daerah tersebut kaya dengan plankton yang disenangi berbagai jenis ikan laut dalam maupun ikan pesisir.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, tampak begitu gembira atas kehadiran Jonan. “Sebenarnya yang diharapkan Presiden Jokowi yang datang. Pak Jonan sudah sering ke sini, jadi sudah jadi saudara sendiri,” katanya.

Advertisement

Ada tiga pertimbangan pembangunan pelabuhan Bungkutoko yaitu sesuai dengan perkembangan kota, sesuai dengan rencana tata ruang kota, dan bertambahnya frekuensi datang dan berangkat kapal, sehingga membutuhkan pelabuhan beserta fasilitas yang memadai.

Gubernur mengharapkan Kemenhub mengalokasikan anggaran untuk pengerukan teluk Kendari, dan penambahan garbarata serta perpanjangan landasan di bandara Kendari.

Menhub Jonan menjelaskan bahwa dari 35 pelabuhan yang telah diresmikan berada di pulau Sulawesi. “Pembangunan pelabuhan sebesar apa pun harus selesai dalam dua tahun sejak dari perencanaan hingga rampung.”

Advertisement

KSOP Bungkutoko, kata Jonan, harus bekerjasama dengan PT Pelindo IV dalam pengembangan dermaga kontainer. ”Penggunan uang rakyat untuk pembangunan harus sesuai kebutuhan, sehingga masyarakat secara langsung memanfaatkannya.”

Pembangunan Pelabuhan Bungkutoko diputuskan oleh Presiden Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden No 168 Tahun 1998 tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu, Buton, Kolaka dan Kendari.

Pembangunan Pelabuhan Bungkutoko juga merupakan pengembangan dari Pelabuhan Kendari yang terkendala penegembangannya karena keterbatasan lahan pengembangan, pendangkalan perairan kolam, alur pelayaran yang sempit.

Advertisement

Plt. Dirjen Hubla Umar Aris mengatakan bahwa bahwa pembangunan pelabuhan Bungkutoko yang dimulai sejak 2009 merupakan respon dari pemerintah dalam meratakan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia.

Pembangunan pelabuhan Bungkutoko dan delapan pelabuhan lainnya merupakan implementasi dari kebijakan Presiden Joko Widodo, dengan program Nawacitanya yang fokus pada pembangunan berbasis maritim.

Pembangunan Pelabuhan Bungkutoko yang berada di Kota Kendari ini merupakan wujud pembangunan yang tidak hanya Jawa sentris. “Jadi ini sesuai dengan Nawa Cita pemerintahan Presiden Jokowi yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif