News
Selasa, 22 Juni 2010 - 16:24 WIB

Pemantau yang diamankan di Ponpes, dicurigai penyusupan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Situbondo–Kepala Desa Sumber Rejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jatim, Hubburridho mencurigai keberadaan para pemantau pilkada di lingkungan pesantren Salafiah Safiiyah merupakan menyusupan.

“Sebab hanya di kampung itu yang ada pemantaunya, sedang di kampung lain tidak ada,” kata Hubburridho kepada ANTARA di kantor Kecamatan Banyuputih, Selasa (22/6).

Advertisement

Ia menjelaskan di Desa Sumber Rejo sendiri ada sebanyak delapan kampung, namun para pemantau yang mengaku dari LSM itu hanya melakukan pemantauan di TPS yang ada di sekitar lokasi pesantren.

Bahkan, kata Kades, mereka itu masuk ke lokasi pesantren sejak tiga hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara, dengan berbagai alasan.

“Rata-rata kedatangan mereka ke pasantren ini mau mengaji,” ucapnya.

Advertisement

Oleh sebab itu, sambung Hubburridho, pihaknya meminta supaya persoalan ini diusut secara tuntas, karena keberadaan para mahasiswa yang mengaku sebagai pemantau itu telah membuat kondisi lingkungan pondok pesantren kacau.

“Apalagi masuknya mereka ke lingkungan pesantren dan ke desa kami ini tanpa permisi, tanpa ‘kulonowun’ lah,” ujarnya menegaskan.

Kades Hubburridho ini juga mengaku, dirinya merasa dilecehkan dengan kedatangan para pemantau ini. Sebab pada pemilu sebelumnya keberadaan pemantau melalui pemberitahuan.

Advertisement

Saat ini ke-33 orang yang mengaku sebagai pemantau di Pilkada Situbondo ini sudah tiba di kantor Panwaslu Kabupaten Situbondo menggunakan mobil truk polisi.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif