SOLOPOS.COM - Pedagang menyiram pohon cemara udang di pekarangannya yang ada di kawasan Pasar Nongko Solo, Senin (31/8/2015). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)
Pelemahan rupiah turut berdampak pada kenaikan harja jual pot dan tanaman hias.
Solopos.com, SOLO — Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat harga sejumlah barang impor melambung, salah satunya pot plastik. Besarnya kenaikan harga mencapai 10%.
Pemilik kios Bunga Aneka di kawasan Pasar Nongko Solo, Dwi Prihatini, mengatakan kenaikan harga tersebut terjadi sejak sepekan terakhir.
“Dari pabrik sudah sepekan ini harganya naik, jadi kami juga menaikkan harga. Kenaikan harganya mencapai sekitar sepuluh persen,” jelasnya saat ditemui wartawan di kiosnya, Senin (31/8/2015).
Menurutnya, kenaikan harga tersebut sempat menyebabkan pelanggannya mengeluh. Namun, akhirnya pelanggan mengerti setelah dia menjelaskan alasan kenaikan harga tersebut. Pelanggannya didominasi oleh pedagang pot plastik yang berasal dari kawasan Soloraya dan sekitarnya.
Harga pot plastik bervariasi, tergantung besar dan kualitasnya. Dia menjual pot mulai Rp4.500/buah hingga Rp12.000/buah.
Sementara, harga sebagian tanaman hias juga melonjak di musim kemarau ini. Pohon cemara udang yang biasanya dijual seharga Rp350.000/pohon, kini bisa naik hingga Rp500.000/pohon. Sedangkan, pandan bali yang semula dijual Rp500.000/pohon, kini bisa naik hingga Rp700.000/pohon.
Pemilik Kios Sugeng Taman Dekorasi, Ferry Aprianus, menuturkan sejumlah tanaman hias membutuhkan perawatan ekstra supaya tetap tumbuh subur.
Perawatan itu di antaranya adalah rutin menyirami dengan air hingga memberi pupuk.
“Musim kemarau ini tanaman hias memang agak mahal karena membutuhkan air terus dan perawatan lainnya. Sedangkan, untuk tanaman buah harganya masih normal, belum ada kenaikan karena perawatannya juga mudah,” jelasnya kepada wartawan di lokasi, Senin.