Pelemahan rupiah tak berpengaruh pada ekspor mebel asal Soloraya yang justru menurun.
Solopos.com, SOLO — Realisasi ekspor mebel cenderung menurun meski nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) anjlok. Hal ini karena dipicu masih lemahnya perekonomian di negara tujuan ekspor.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) Soloraya, Adi Dharma Santosa, mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah biasanya akan mendorong realisasi ekspor mebel karena harganya menjadi lebih murah bagi pembeli dari luar negeri.
Namun hal ini tidak berpengaruh banyak pada realisasi ekspor mebel saat ini. Hal ini karena negara tujuan ekspor seperti di Benua Eropa, Australia, dan Asia juga mengalami pelemahan ekonomi.
Apalagi mata uang Tiongkok juga mengalami depresiasi sehingga berpengaruh pada realisasi ekspor mengingat Negeri Tirai Bambu ini merupakan salah satu tujuan terbesar ekspor mebel.
“Kami berharap Oktober pesanan akan banyak untuk persiapan musim semi dan musim panas. Biasanya mebel yang dipesan adalah untuk luar ruang. Pesanan mulai banyak kemungkinan pada November-Desember dan dikirim Februari,” ungkap Adi kepada