Pelemahan rupiah membuat akasi jual valas naik 10%-20%.
Solopos.com, SOLO — Aksi jual valuta asing (valas) oleh masyarakat hanya naik sekitar 10%-20% meski nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah menyentuh Rp14.000. Hal ini diprediksi karena masyarakat masih menunggu adanya kemungkinan rupiah semakin melemah.
Branc Manager Bank J Trust Indonesia Cabang Solo, Ekagara Rendra Kusuma, menyampaikan secara fundamental ekonomi Indonesia kuat tapi kondisi global yang bermasalah sehingga berimbas pada perekonomian nasional.
Namun dia menilai kondisi ini hanya terjadi secara sesaat akibat kepanikan pasar yang menyebabkan rupiah undervalue.
“Setelah nilai tukar rupiah menyentuh angka Rp14.000 penukaran [aksi jual] valas masyarakat tidak naik secara signifikan hanya naik 10%-20% jika dibandingkan bulan biasa. Kalau untuk aksi beli valas oleh masyarakat cenderung stabil,” ungkap Ekagara saat ditemui