News
Jumat, 8 Mei 2015 - 14:30 WIB

PELECEHAN SEKSUAL DI JIS : Dugaan Azwar Tewas Disiksa, Polisi Akhirnya Mau Investigasi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tersangka kasus Sodomi oleh siswa TK Jakarta International School (JIS) dihadirkan di Polda Metro Jaya, Jaksel, Sabtu (26/4/2014). (JIBI/dok)

Pelecehan seksual di JIS diwarnai kematian tersangka pekerja kebersihan ISS secara tak wajar.

Solopos.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya akhirnya melakukan investigasi untuk mengungkap dugaan penyiksaan terhadap Azwar, pekerja kebersihan PT ISS, dalam pemeriksaan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS).

Advertisement

Polisi akan menelusuri kejanggalan-kejanggalan yang terjadi selama proses penyidikan kasus ini. Komisioner Kompolnas, Andrianus Meliala, mengatakan polisi mulai melakukan investigasi setelah Kompolnas mengirim surat ke Polda Metro Jaya agar menginvestigasi laporan penyiksaan Februari lalu.

Surat juga dikirimkan ke Komisi Kejaksaan dan Komisi Yudisial untuk mengawasi jalannya persidangan kasus pelecehan seksual di JIS yang saat itu masih berjalan dengan terdakwa dua guru JIS. “Saat ini Propam Polda Metro Jaya sedang melakukan investigasi. Kita harapkan secepatnya selesai sampai tuntas, Propam sudah merespons surat dari kita,” kata Adrianus, dalam keterangan tertulis, Jumat (8/5/2015).

Advertisement

Surat juga dikirimkan ke Komisi Kejaksaan dan Komisi Yudisial untuk mengawasi jalannya persidangan kasus pelecehan seksual di JIS yang saat itu masih berjalan dengan terdakwa dua guru JIS. “Saat ini Propam Polda Metro Jaya sedang melakukan investigasi. Kita harapkan secepatnya selesai sampai tuntas, Propam sudah merespons surat dari kita,” kata Adrianus, dalam keterangan tertulis, Jumat (8/5/2015).

“Hasil dari investigasi Satuan Pengawas Internal Polda Metro Jaya (SPI PMJ) tersebut juga harus mengungkap penyebab kematian Azwar saat berada dalam proses pemeriksaan oleh para penyidik dari Polda Metro Jaya.”

Azwar adalah salah satu pekerja kebersihan PT ISS yang ikut ditangkap polisi setelah mendapat laporan dugaan sodomi terhadap MAK. Kejanggalan yang terlihat adalah kondisi Azwar saat dikembalikan ke keluarganya. Jenazah Azwar terlihat bengkak, matanya lebam, dan bibirnya pecah. Meskipun demikian, penyidik menyatakan Azwar bunuh diri.

Advertisement

Mereka disiksa supaya mengakui telah melakukan pelecehan seksual terhadap MAK seperti laporan TPW selaku orang tua pada bulan Maret 2014 lalu. Akhirnya, Azwar meninggal karena tidak kuat menahan siksaan tersebut. Mereka pun mencabut keterangan yang ada dalam Berita Acara Penyidikan (BAP) dalam sidang perdana mereka bulan Agustus 2014.

Pada akhir Desember 2014 lalu, mereka telah divonis hukuman 7-8 tahun atas tuduhan pelecehan seksual terhadap MAK. Saat ini, mereka sedang melakukan tahap banding di tingkat pengadilan demi mendapat keadilan dan terbebas dari hukuman atas tuduhan itu.

“Kita minta investigasi semuanya termasuk untuk makam almarhum Azwar, harus digali untuk mencari bukti penyiksaan tersebut,” kata Adrianus.

Advertisement

Sementara itu, anggota PP Muhammadiyah sekaligus Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B. Nahrawardaya, mengatakan kecil kemungkinan almarhum Azwar bunuh diri. Sebab ada bekas kekerasan di tubuh Azwar yang tidak masuk akal jika yang bersangkutan melakukan bunuh diri dengan menenggak cairan pembersih lantai.

“Secara kasat mata, dari fisik sesuai foto yang saya terima maka kondisi almarhum Azwar bukanlah kondiri seseorang bunuh diri. Pengalaman saya 15 tahun bergulat di dunia penelitian kriminal, terpaksa harus saya simpulkan Azwar bukanlah bunuh diri,” jelas Mustofa, yang pernah menjadi Tim Pencari Fakta meninggalnya artis Alda.

Jadi, polisi tidak hanya cukup melakukan investigasi, tetapi juga harus melakukan otopsi terhadap jenazah korban. Selama ini, polisi selalu menolak untuk melakukan otopsi terhadap jenazah Azwar. Dengan otopsi, fakta-fakta apa yang sebenarnya terjadi di balik kematiannya akan bisa terungkap dengan jelas.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif