News
Minggu, 20 Oktober 2013 - 17:15 WIB

PELECEHAN SEKSUAL : Biadab! 5 Siswi SMP Paksa Teman Sekolah Beradegan Cabul Lalu Direkam

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi kekerasan perempuan

Solopos. Com, JAKARTA — Kasus bullying disertai pelecehan seksual terjadi di sebuah SMP di Jakarta Pusat. Kasus ini dialami seorang siswi di SMP tersebut. Pelakunya 5 siswi yang juga rekan korban. Mereka memaksa rekan wanitanya untuk beradegan seks dan merekam adegan itu.

Lima orang siswi memaksa rekan wanitanya dan seorang adik kelasnya yang laki-laki untuk beradegan seks di kelas tersebut. Perbuatan mesum itu kemudian dibuat videonya.

Advertisement

“LimaSiswi ini sudah diperiksa guru bimbingan konseling (BK) untuk mengetahui apa yang terjadi,” kata Kasie Manajemen SMP-SMA Disdik DKI Jakarta, Tadjuddin Nur, kepada Detik, Minggu (20/10/2013).

Tadjuddin mengatakan, mengenai laporan ke polisi yang dilakukan korban sekolah tidak akan mencampurinya. Menurutnya sekolah akan menunggu dan bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.

“Polisi dasarnya pengaduan, itu kita tidak akan mencampuri. Kalau dengan sekolah kaitannya dengan tata tertib,” katanya.

Advertisement

Kasus dugaan pelecehan ini muncul ketika salah seorang siswi SMP di Jakarta Pusat membuat laporan di Polres Jakarta Pusat pada Minggu (13/10) lalu.

Saat itu siswi kelas IX itu mengaku dipaksa oleh salah orang temannya untuk melakukan seks oral kepada adik kelasnya yang masih duduk di kelas VIII. Adegan tersebut disaksikan dan direkam video oleh 5 orang perempuan lain yang juga merupakan teman seangkatan korban.

Korban bahkan diancam dengan menggunakan senjata tajam jika menolak permintaan keenam temannya tersebut. Merasa terancam, korban terpaksa menuruti kemauan bejat teman-temannya itu. Kejadian ini terjadi pada 13 September lalu.

Advertisement

Namun kepala sekolah SMP itu membantah adanya pelecehan seksual tersebut. Menurutnya peristiwa itu terjadi atas dasar saling suka. “Ada dasar suka sama suka, tanpa ada paksaan dari salah satu pihak,” ujar kepala sekolah tempat siswi tersebut belajar di Jakarta Pusat pada wartawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif