News
Rabu, 30 April 2014 - 21:58 WIB

PELECEHAN SEKSUAL ANAK : Korban Bocah SD Semarang, Pelaku Paman Sendiri

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Solopos.com, SEMARANG– Kasus pelecehan seksuak terjadi di Semarang. Korban merupakan bocah berusia 6 tahun, pelaku tak lain pamannya sendiri!

Peristiwa terjadi beberapa waktu lalu ketika korban pulang sekolah di daerah Tengaran, Kabupaten Semarang. Saat itu korban di rumah sendiri karena orang tuanya bekerja sedangkan bibinya mencuci di sungai.

Advertisement

“Waktu itu rumah sepi, saya pas main ke sana,” kata pelaku yang bernama ES, 34, tersebut di depan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Semarang, Rabu (30/4/2014).

Pelaku memang sering datang ke rumah korban dan bergurau dengan keponakannya. Namun entah apa yang dipikirkan ES saat itu hingga nafsu bejatnya muncul dan tega berbuat jahat pada korban.

Gadis malang itu pada malam harinya merasakan sakit di alat kelaminnya, ia pun dengan polos menceritakan peristiwa yang dialami kepada orang tuanya. Bagai disambar petir, orang tua korban terkejut dan langsung melaporkan pelaku ke pihak kepolisian. “Cuma sekali, saya khilaf,” ujar ES memelas.

Advertisement

Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Pahala Martua Nababan mengatakan pihaknya menerima laporan orang tua korban kemudian dilakukan visum. Dari hasil visum ternyata didapati luka lecet di kemaluan korban.

“Pemeriksaan medis atau visum kemaluan terdapat luka lecet akibat perbuatan pelaku,” tandas Pahala.

Kasus pencabulan di bawah umur yang terjadi di wilayah Kabupaten Semarang masih banyak terjadi, bahkan pada bulan Apil ini sudah ada tiga kasus yang dilaporkan dan ditangani Polres Semarang.

Advertisement

“Bulan April ini ada tiga, di Tengaran, di Getasan, bahkan ada yang mengaku dukun mengembalikan keperawanan di Ambarawa korbanya belasan tahun,” ujarnya.

Oleh sebab itu pihaknya mengimbau agar orang tua lebih sering berkomunikasi dengan anak dan diawasi dengan baik. “Kepada orang tua yang masih punya anak kecil, dipantau, dijaga, sering komunikasi dengan anak,” kata Pahala.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif