News
Senin, 4 September 2017 - 19:00 WIB

Pelapor Sebut Akun Jonru Ginting Mirip Saracen

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Muannas Al Aidid (Juli ER Manalu/JIBI/Bisnis)

Muannas Al Aidid menyebut akun Jonru Ginting di medsos mirip akun Saracen.

Solopos.com, JAKARTA — Pelapor Jonru Ginting, yakni Muannas Al Aidid, mengatakan akun Jonru sudah aktif menyebar ujaran kebencian sejak 2014. Dia pun menduga Jonru sengaja membuat akun untuk menyerang orang tertentu berdasarkan pesanan.

Advertisement

Pola tersebut tak jauh beda dengan akun Saracen yang telah diungkap tim siber Mabes Polri. Akun Jonru, kata dia, aktif menyebar konten yang menurutnya sebagai ujaran kebencian untuk kepentingan menyerang seseorang melalui isu hoax.

“Akun Jonru bisa digunakan untuk menyerang kelompok tertentu sebagai pesanan karena itu pernah terjadi dalam dugaan sementara dalam kasus Saracen,” ungkap Muannas di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/9/2017), dikutip Solopos.com dari Okezone.

Menurut Muannas, Jonru tidak boleh dibiarkan. Jonru, kata Muannas, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena bisa memecah belah bangsa. Dia pun meminta polisi untuk segera mengungkap dalang dibalik serangan yang dilancarkan Jonru melalui berbagai akun media sosialnya.

Advertisement

“Saya kira tidak hanya mencari tahu ujaran kebenciannya tapi mencari tahu juga kira-kira ini ada pesanan, ada orang. Ada dugaan mereka menerima bayaran untuk menyerang kelompok atau untuk mengambil keuntungan dari postingan-postingan itu,” beber Muannas.

Salah satu postingan Jonru Ginting yang kini dilaporkan ke polisi, menyebut Jokowi sebagai presiden yang tidak jelas asal-usulnya. Dia juga dinilai menyerang Nahdlatul Ulama (NU) yang dia sebut sebagai ormas yang menerima suap senilai Rp1 triliun agar menerima Perppu No. 2/2017 tentang Ormas.

Atas dasar itu, Muannas melaporkan Jonru Ginting ke Polda Metro Jaya pada 31 Agustus 2017 kemarin, sejumlah barang bukti berupa screen shot juga telah diserahkan ke penyidik. Saat ini ia dipanggil penyidik untuk diperiksa dan menjelaskan bukti-bukti yang diserahkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif