News
Jumat, 17 Oktober 2014 - 03:30 WIB

PELANTIKAN JOKOWI-JK : Setelah Dilantik, IPW Sarankan Jokowi Copot Kapolri Sutarman

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane (Dok/JIBI)

Solopos.com, JAKARTA – Indonesia Police Watch (IPW) mengimbau Jokowi segera melakukan perbaikan institusi Polri setelah dirinya dilantik menjadi Presiden RI ketujuh pada 20 Oktober 2014 nanti.

Perbaikan itu termasuk mengganti pucuk pimpinan tertinggi Polri. Menurut Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane, perbaikan di institusi kepolisian dianggap sangat perlu dan dibutuhkan untuk menjalankan konsep Revolusi Mental yang dikampanyekan pasangan Jokowi-JK selama masa kampanye beberapa waktu lalu.

Advertisement

“Tujuannya agar Polri menjadi garda terdepan dalam menjalankan konsep Revolusi Mental Jokowi dalam melakukan penegakan hukum dan menjaga stabilitas keamanan serta ketertiban sosial di masyarakat,” tutur Neta dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Neta menambahkan, salah satu cara untuk melakukan perbaikan ?di institusi Kepolisian yaitu dengan melakukan perombakan besar dan mengganti pucuk pimpinan tertinggi di Kepolisian.

“Untuk itu IPW menyarankan, agar Presiden Jokowi segera melakukan pergantian terhadap Kapolri Sutarman,” kata Neta.

Advertisement

Menurut Neta, ada tiga alasan pucuk pimpinan tertinggi di Kepolisian harus segera diganti setelah Jokowi dilantik menjadi Presiden RI ke tujuh.

Pertama, pergantian tersebut didasarkan pada semangat Revolusi Mental Jokowi untuk menegakkan hukum di Indonesia. “Polri sebagai hulu penegakan hukum harus menjadi prioritas utama dalam pembenahan Revolusi Mental yang digagas Jokowi,” ujar Neta.

Kemudian, alasan yang kedua menurut Neta, semua sukarelawan Jokowi-JK saat ini masih kecewa dengan sikap pimpinan Polri yang masih belum menuntaskan kasus Majalah Obor Rakyat.

Advertisement

Majalah Obor Rakyat telah melakukan fitnah terhadap Jokowi, pada waktu masa kampanye capres-cawapres berlangsung, namun pihak Kepolisian sampai saat ini belum menemukan titik terang atas perkara tersebut.

Kemudian yang terakhir, pergantian pucuk pimpinan Polri tersebut juga dinilai Neta dapat menciptakan suasana baru di institusi Kepolisian setelah terbentuknya pemerintahan baru Jokowi-JK.

“Pergantian ini dinilai penting dan strategis agar terciptanya Polri baru dalam pemerintahan baru yang membawa konsep pembangunan hukum yang baru dengan semangat Revolusi Mental,” kata Neta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif