News
Sabtu, 3 Juli 2010 - 09:29 WIB

Pelaku serangan bom di Pakistan terekam CCTV

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lahore–Suasana serangan mematikan di tempat suci Pakistan tertangkap kamera pengawas CCTV yang merekam pelaku-pelaku pemboman pada saat-saat akhir sebelum mereka meledakkan diri.

Tayangan dramatis itu menunjukkan seorang penjaga keamanan di tempat suci Sufi di kota Lahore, Pakistan timur, berusaha mengejar salah seorang pelaku pemboman sesaat sebelum terjadi ledakan besar yang membuat massa yang panik lari berhamburan ke segala penjuru.

Advertisement

Gambar-gambar yang disiarkan oleh sejumlah saluran televisi lokal diperoleh dari CCTV yang dipasang di tempat suci Data Ganj Bakhsh dimana dua serangan bom bunuh diri pada Kamis larut malam menewaskan 42 orang yang sedang berdoa.

Dalam tayangan itu terlihat ratusan orang berjubah putih pengikut ulama Sufi Hazrat Syed Ali bin Usman Hajweri memadati musoleum berusia ratusan tahun sebelum ledakan itu terjadi.

Seorang penjaga yang diidentifikasi sebagai Salim Raza, yang bertugas di sebuah pintu gerbang masuk yang diperlengkapi dengan alat pemeriksa, mendeteksi seorang pria mencurigakan yang memakai sorban hijau, jubah putih serta syal, dan membawa sebuah tas.

Advertisement

Penjaga tersebut berlari mengejar orang itu, yang beberapa detik kemudian meledakkan bomnya, yang membuat lokasi itu terselimuti awan asap putih raksasa dan lantai marmer putihnya ternoda dengan darah, potongan tubuh dan harta benda korban.

Pihak berwenang Pakistan menyatakan telah menemukan kepala dua penyerang bom bunuh diri dan sedang menyelidiki bagaimana mereka berhasil memasuki lokasi itu meski ada pengamanan ketat.

“Kami memeriksa setiap orang yang berjalan melewati pintu gerbang,” kata Rao Fazal-ur Rehman, seorang pengurus tempat suci itu, kepada AFP, Sabtu (3/7).

Advertisement

“Seorang penyerang bom melewati puntu gerbang dan petugas keamanan mengejar untuk menangkapnya karena ia terlihat mencurigakan, namun pada saat itu ia meledakkan dirinya,” tambah Rehman.

Pemerintah AS mengutuk serangan terhadap tempat suci itu dengan mengatakan, pemboman tesebut menunjukkan bahwa militan tidak menghormati rakyat Pakistan.

“Kami mengutuk keras serangan keji ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner kepada wartwaan.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif