SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo Etik Suryani memantau pelaksanaan PTM di SMP Negeri 1 Polokarto pada Selasa (20/4/2021). (Solopos.com/ Indah Septiyaning Wardani )
Solopos.com, SOLO — Pemerintah menyebut pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka atau PTM sangat dinamis, tergantung dengan wilayahnya masuk kategori PPKM Level 1-3 atau tidak.
Selain itu, pemerintah juga berhati-hati untuk memutuskan untuk mengizinkan PTM, seperti yang dikatakan Menkominfo, Johnny G Plate dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Minggu (22/8/2021).
Baca Juga: Ricuh Saat Penonton Serbu Lapangan, Laga Nice vs Marseille Dihentikan
“Prinsip kehati-hatian dan penerapan prokes tetap utama demi menjamin keselamatan seluruh insan pendidikan,” terang dia.
“Prinsip kehati-hatian dan penerapan prokes tetap utama demi menjamin keselamatan seluruh insan pendidikan,” terang dia.
Dia menambahkan, pelaksanaan PTM yang dinamis ini seperti terjadi di Kabupaten Blitar dan Sumenep, Jawa Timur. Dua wilayah tersebut telah melaksanan PTM lebih awal, yakni 16 Agustus 2021 untuk tingkat TK hingga SMP.
Baca Juga: Meski Enggak Untung, Warung Kuliner Kawasan WGM Wonogiri Tetap Buka saat PPKM
Johnny menegaskan, PTM tak bisa ditunda hingga pandemi berakhir. Sejumlah ilmuwan memprediksi pandemi akan menjadi suatu yang berkelanjutan atau endemi sehingga perlu beradaptasi.
Baca Juga: Mimpi Menteri Erick, 10.000 Pertashop 30.000 Pekerja
Orang tua, lanjut Johnny, tetap memiliki kewenangan penuh untuk mengizinkan anaknya memilih mengikuti pelaksanaan PTM terbatas atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). “Sekolah wajib menyediakan opsi PTM terbatas dan PJJ,” imbuh dia.
sekolah juga wajib mengatur kapasitas peserta didik (SD, SMP, SMA maksimal 50%), mengatur sistem shift, melaksanakan prokes ketat, dan tidak ada aktivitas lainnya seperti makan bersama ataupun hal lainnya. “Jadi hanya sekolah masuk kelas dan keluar pulang,” kata dia.
Baca Juga: Keindahan Candi Putih di Kota Solo, Serasa di Thailand!