News
Sabtu, 17 Juli 2010 - 15:14 WIB

Pelajar aksi tuntut penarikan tabung elpiji rusak

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kediri–Puluhan massa dari ikatan pelajar Muhammadiyah Kediri, Jawa Timur, Sabtu (17/7), melakukan aksi unjuk rasa di depan sekolah, Jalan Pamenang, menuntut agar pemerintah menarik tabung elpiji yang rusak, karena berbahaya.

Koordinator aksi itu, Nova Setiawan mengemukakan banyaknya fenomena ledakan tabung elpiji disebabkan tabung elpiji yang rusak. Tabung tersebut sudah tidak layak digunakan, yang bisa mengakibatkan jatuhnya korban jiwa akibat kasus kebakaran.

Advertisement

“Untuk itu, kami menuntut agar pemerintah menarik tabung elpiji yang rusak, karena berbahaya,” katanya mengungkapkan.

Selain orasi, mereka juga membawa berbagai macam spanduk yang isinya kecaman dan ungkapan prihatin atas maraknya kasus akibat ledakan karena bocor nya tabung elpiji tersebut.

Spanduk tersebut isinya antara lain “Tabung elpiji bikin masyarakat tambah susah”, “Kembalikan ketenangan dapur kami”, “Save our family”, serta beberapa ungkapan lainnya. Mereka juga membagi-bagikan selebaran kepada para pengguna jalan di jalur antar kota tersebut.

Advertisement

Dalam aksinya, para pelajar itu juga melakukan teaterikal. Nampak, dalam aksi teaterikal tersebut terdapat siswa yang mengenakan baju mirip seperti pejabat dan satunya lagi pengusaha. Nampak, keduanya sedang berbincang-bincang dan saling berjabat tangan.

Menurut Nova, aksi itu sebagai wujud adanya kerjasama antara pemerintah dengan pengusaha, untuk merealisasikan program pemberian tabung elpiji tersebut. Masyarakat tidak mendapat informasi langsung, jika tabung itu mempunyai batas minimal penggunaan, sehingga jika tidak diganti dapat bocor.

Selain menuntut agar pemerintah menarik tabung elpiji yang sudah rusak, mereka juga meminta agar pemerintah mengembalikan subsidi minyak tanah. Hal itu disebabkan, tingkat berbahaya penggunaan elpiji dengan minyak tanah lebih sedikit minyak tanah.

Advertisement

Aksi itu tidak sempat mendapat kawalan ketat dari petugas kepolisian. Arus lalu lintas di jalur yang memang padat akan bangunan sekolah itu sempat macet beberapa jam. Namun, begitu aksi usai, sekitar pukul 09.00 WIB, arus lalu lintas kembali lancar.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif