News
Selasa, 22 Mei 2018 - 08:10 WIB

Pekerjaan Konstruksi Jalan Dihentikan pada H-10 hingga H+10 Lebaran

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA -</strong> Demi kelancaran <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180417/489/910779/tiket-pesawat-mudik-lebaran-2018-jakarta-solo-mulai-diburu">arus mudik Lebaran</a>, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menghentikan seluruh pekerjaan konstruksi jalan pada H-10 hingga H+10 Lebaran 2018.</p><p>&ldquo;Penghentian pekerjaan tidak berlaku untuk penutupan lubang yang bersifat minor sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berkendara,&rdquo; kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto, pada acara Jumpa Pers Kesiapan Infrastruktur Jalan Menghadapi <a href="http://news.solopos.com/read/20180510/496/914785/mudik-lebaran-2018-diminta-tak-pakai-sepeda-motor">Mudik Lebaran 2018</a> di Jakarta, Jumat (18/5/2018) lalu.</p><p>Lebih lanjut sebagaimana dikutip <em>Setkab.go.id</em>, Senin (21/5/2018), Arie menunjuk pengerjaan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek sebagai contoh pembangunan konstruksi jalan yang akan dihentikan pada H-10 hingga H+10 Lebaran, dan akan dikembalikan kondisinya menjadi empat jalur.</p><p>Secara keseluruhan, menurut Dirjen Bina Marga itu, kesiapan infrastruktur jalan baik jalan tol dan non tol dalam menghadapi <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180419/516/911455/lebaran-2018-jasa-raharja-sediakan-2.500-kursi-mudik-gratis-dari-surabaya">arus mudik 2018</a> lebih baik dari 2017. Tingkat kemantapan jalan nasional yang menjadi jalur mudik mencapai 90%.</p><p>Di Pulau Jawa, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas jalan non tol baik di lintas utara, tengah, dan selatan Jawa. Selain itu pada 2018, untuk ruas Pantai Selatan Jawa juga cukup baik kondisinya.</p><p>&ldquo;Kami berusaha keras memberikan pelayanan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk jalur lintas pantai selatan kami sebut sebagai scenic road atau jalur wisata. Kondisi jalannya tahun ini lebih baik dan mantap,&rdquo; kata Arie Setiadi Moerwanto.</p><p><strong>Pilihan Libur Lebaran<br /></strong>Sementara itu Direktur Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga Hedy Rahardian mengemukakan, Kementerian PUPR mendorong jalur pantai selatan Jawa bisa menjadi pilihan pemudik terlebih libur Lebaran tahun 2018 cukup panjang.</p><p>Jalan Pantai Selatan memiliki panjang 1.405 km dibangun menyusuri garis tepi pantai selatan dari wilayah Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Jawa Timur. Sehingga banyak sekali ditemukan objek wisata pantai yang lokasinya tidak jauh dari trase jalan.</p><p>Sebut saja Pantai Santolo, Pantai Pangandaran, Pantai Teluk Penyu, Pantai Parangtritis, Pantai Soge dan Pantai TeIaga Warna. Selain pantai, pemudik akan disuguhi pemandangan hamparan sawah dan pegunungan yang menjadi spot berfoto.</p><p>&ldquo;Tahun ini jumlah penginapan juga sudah lebih banyak, demikian juga tempat kemping dan fasilitas umum lainnya,&rdquo; kata Hedy Rahardian.&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif