News
Sabtu, 13 Desember 2014 - 12:15 WIB

PEJUANG PENDIDIKAN WAFAT : Een Sukaesih Tutup Usia: SBY Berduka, Aher Ikut Gotong Keranda

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Een Sukaesih Semasa Hidup (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya salah satu pejuang pendidikan, Een Sukaesih.

“Innalillahi wa innailaihi rajiun turut berduka cita atas meninggalnya Ibu Een Sukaesih. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT,” kata Yudhoyono dalam akun Twitternya @SBYudhoyono yang dikutip Antara, Sabtu (13/12/2014).

Advertisement

Menurut SBY, Een adalah pelopor rumah pintar Al-Barokah yang telah berjasa memajukan pendidikan Indonesia.

Saat masih menjadi Presiden, SBY pernah menjenguk Een di tempat tinggalnya di Dusun Batu Karut, Cibeureum Wetan, Cimalaka, Sumedang.

Advertisement

Saat masih menjadi Presiden, SBY pernah menjenguk Een di tempat tinggalnya di Dusun Batu Karut, Cibeureum Wetan, Cimalaka, Sumedang.

SBY juga pernah mengundang Een untuk berkunjung ke Istana Negara pada pertengahan 2013.

Een menghembuskan napas terakhir di RSUD Sumedang ada pukul 15.20 WIB, Jumat (12/12/2014). Ia dirawat hampir sepekan karena tak ada asup makanan yg masuk ke dalam tubuhnya. Ia muntah terus menerus.

Advertisement

Pada bagian lain, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) melepas jenazah Een ke peristirahatan terakhir. Bersama Bupati Sumedang Ade Irawan, Aher menggotong sendiri keranda jenazah saat akan dibawa ke masjid untuk disalatkan.

“Telah berpulang sosok yang dicintai murid-muridnya, yang dicintai keluarganya, yang dicintai kita semua. Dari rakyat kecil hingga presiden. Kita tahu sepak terjangnya saat beliau masih hidup, dedikasinya demi kemajuan anak-anak bangsa,” ujar Aher saat memberikan sambutan di rumah duka, Sabtu.

Aher mengaku salut dengan sosok Een. “Tidak berlebihan bila kita mengatakan beliau guru qolbu. Meski fisiknya sakit, tapi nuraninya sehat. Sehingga ia bisa berbuat banyak bagi kemajuan anak bangsa,” ujar Aher dilansir Detik.

Advertisement

Ia berjanji akan meneruskan cita-cita Bu Een yaitu membereskan pembangunan rumah pintar yang sebentar lagi beres. “Mudah-mudahan rumah pendidikan yang berbasis kasih sayang bisa menghasilkan ratusan hingga ribuan Bu Een,” ujar Aher.

Hal yang sama dikatakan Bupati Sumedang Ade Irawan. Ia berjanji akan membereskan pembangunan rumah pintar.

Selanjutnya untuk menghormati jasa Een, Aher dan Ade yang menggotonng kerandanya menuju masjid. Setelah hampir 100 meter baru diganti. Jenazah Een dibawa ke masjid yang jaraknya sekitar 400 meter dari rumahnya.

Advertisement

Aher pun menjadi imam. Ratusan pelayat menjadi makmum di belakangnya. Een akan dimakamkan di TPU Lio, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah duka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif