News
Kamis, 4 Mei 2023 - 19:43 WIB

Pejabat Pemerintahan di Papua Ditangkap karena Diduga Pasok Senjata untuk KKB

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Senjata dan berbagai barang bukti yang diamankan dari markas KKB di Sagu Lima Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. (ANTARA/HO/Dok Damai Cartenz)

Solopos.com, JAYAPURA — Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz menangkap Kepala Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan berinisial MM, 37, karena diduga menjadi pemasok senjata api dan amunisi ke KKB.

Dansatgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani di Jayapura, Kamis (4/5/2023), penangkapan Kepala Distrik Kenyam berinisial MM itu dilakukan akhir April 2023.

Advertisement

Distrik adalah daerah bagian dari kabupaten yang pemerintahannya dipimpin oleh pembantu bupati (sebelum tahun 1970) atau kewedanan.

Kombes Pol. Faizal mengatakan penangkapan terhadap MM dilakukan karena sebelumnya ada indikasi keterlibatan yang bersangkutan dalam membantu mendanai KKB wilayah Nduga.

Advertisement

Kombes Pol. Faizal mengatakan penangkapan terhadap MM dilakukan karena sebelumnya ada indikasi keterlibatan yang bersangkutan dalam membantu mendanai KKB wilayah Nduga.

“Uang yang dikirim pejabat pemerintahan di Papua itu dipakai KKB untuk membeli senjata dan amunisi,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Sebelum menangkap MM, Satgas Damai Cartenz telah menyita 13 senjata api dan 710 butir amunisi berbagai kaliber dari tangan KKB.

Advertisement

Sejumlah 13 Senjata api itu diperoleh dari Kabupaten Nduga sebanyak enam pucuk, Kabupaten Jayapura empat pucuk, Puncak dua pucuk senjata api dan satu pucuk dari Kabupaten Jayapura.

Sebelumnya diberitakan, Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Kav Herman menyatakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sengaja menyebarkan kabar-kabar bohong untuk membentuk opini negatif di masyarakat.

Ia mengimbau masyarakat tidak mempercayai kabar-kabar bohong dari KKB, salah satunya tentang 16 anggota Kopassus yang tewas terbunuh.

Advertisement

Kabar bohong lainnya adalah tentang adanya prajurit TNI yang disandera KKB di Mugi, Kabupaten Nduga.

“Tidak benar ada prajurit yang disandera KKB di Mugi karena saat ini semua sudah dievakuasi ke Timika,” kata Herman dihubungi dari Jayapura, Kamis (4/5/2023).

Ia menyatakan apa yang diungkapkan KKB di media sosial termasuk tentang foto senjata api itu tidak benar.

Advertisement

Foto tersebut memuat amunisi dan sosok orang yang menjadi korban pembunuhan yang diklaim dari penyerangan kepada prajurit Satgas Yonif R 321/GT di Mugi-Mam Kabupaten Nduga tanggal 15 April lalu.

“KKB sering menyampaikan dan menyebarkan berbagai narasi yang berisikan berita bohong atau hoaks,” ujar Kolonel Kav Herman seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Dijelaskan dia, KKB mengklaim jumlah prajurit dari Kopassus yang meninggal 16 orang.

Padahal dari data terungkap tentara yang meninggal tercatat lima orang berasal dari Satgas Yonif R 321/DY.

Menyikapi kondisi tersebut, kata Kapendam XVII Cenderawasih, penegakan hukum yang dilakukan oleh tim gabungan TNI dan Polri terus dilakukan sehingga pemberitaan yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya perlu dipertanggungjawabkan.

“Masyarakat diminta tidak langsung mempercayai berita-berita yang disampaikan KKB dan simpatisannya,” ucap Kolonel Herman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif