News
Selasa, 10 Mei 2011 - 10:59 WIB

Pedagang asal Klaten tewas terserempet KA Prameks

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi (dok Solopos)

Advertisement

Jogjakarta (Solopos.com)–Sri Hartini ,40, seorang pedagang pakaian asal Klaten Jawa Tengah tewas terserempet Kereta Api (KA) Prambanan Ekspress (Prameks) yang melintas di wilayah Kota Jogjakarta.

Korban tewas akibat menerobos pagar kawat pembatas antara jalan kampung dengan lintasan KA. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB tepatnya di depan Pasar Talok Kampung Gendeng Kecamatan Gondokusuman. Korban adalah warga Dusun Butuhan Delanggu, Klaten. Korban setiap hari berdagang pakaian dan hendak mengantar barang dagangan di Pasar Talok.

Korban tewas akibat lalai saat menerobos pagar kawat pembatas yang di depan pasar. Diperkirakan saat menyeberang sambil membawa dagangan tidak melihat kanan-kiri di jalur rel ganda tersebut.

Advertisement

Saat akan menyeberang ada KA Bengawan dari arah barat menuju timur (Solo). Sedang di jalur rel satunya KA Prameks juga tengah melintas menuju JogJakarta.

Beberapa saksi mata yang berada di depan pasar sudah berteriak agar korban minggir namun terlambat. Korban langsung tersambar dan sempat terseret beberapa meter. Saat ini jenazah korban telah dibawa ke RSU Dr Sardjito Jogjakarta.

Sementara itu menurut Humas PT KAI Daops VI Jogjakarta, Eko Budiyanto mengatakan sepanjang daerah Jl Tri Darma di Kampung Gendeng Gondokusuman itu, PT KAI Daops VI Jogjakarta sudah membuat pagar kawat dari besi yang rapat. Namun banyak warga yang nakal terutama di dekat Pasar Talok yang sengaja membongkar dan mematah beberapa kawat besi agar bisa melintas.

Advertisement

Sedikitnya di wilayah yang menghubungkan Kampung Sapen yang ada di sisi utara rel dan Kampung Gendeng di selatan rel itu ada tiga titik pagar yang dirusak untuk menerobos warga yang bepergian tapi tidak memutar jalannnya.

“Kami sudah berulang kali menutupnya, tapi warga tetap nekat membukanya untuk jalan pintas. Pagar itu kami buat demi keamanan,” pungkas Eko.

(detik.com/tiw)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif