News
Kamis, 9 Juni 2022 - 17:44 WIB

PDIP Bisa Hattrick Pemilu karena Faktor Jokowi

Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo berbicara dengan Presiden kelima dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputi di Istana Negara, Selasa (7/6/2022), sebelum pelantikan Dewan Pengawah, Kepala, dan Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). (Antaranews.com0

Solopos.com, JAKARTA — PDIP diprediksi mencetak hattrick jika pemilihan umum (pemilu) digelar saat ini.

Survei yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Mei 2022, PDIP didukung oleh 23,7% responden, meninggalkan Gerindra yang mendapatkan suara 9,2%, Golkar 8,3%, PKB 6,2%.

Advertisement

Sementara Partai Demokrat mendapatkan 5,7%, PKS 2,5%, dan Nasdem 2%.

Pendiri SMRC, Saiful Mujani, menyebutkan kekuatan PDIP tidak bisa dipisahkan dengan yang dilakukan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Sebaliknya, partai-partai anggota koalisi lain di belakang pemerintah tidak banyak mendapat keuntungan elektoral dari kinerja pemerintahan Jokowi.

Advertisement

Baca Juga: PDIP Diprediksi Cetak Hattrick Pemilu

“Secara umum, kinerja pemerintah dinilai positif oleh pemilih, dan ini telah membuat PDIP terus berada di atas partai- partai lain,” ujar Saiful Mujani seperti dikutip Solopos.com dari rilisnya, Kamis (9/6/2022).

Tentang Partai Gerindra yang berada di posisi kedua dengan perolehan suara 9,2%, Saiful menyatakan hal itu diperoleh dari responden yang menilai pemerintah secara negatif.

“Gerindra masih diuntungkan oleh pemilih yang negatif terhadap pemerintah. Yang menilai negatif kinerja pemerintah juga diambil oleh Demokrat dan dan PKS yang keduanya di luar koalisi pemerintah,” ujarnya.

Advertisement

Baca Juga: SMRC: PDIP-Gerindra Merosot, PKB Menyalip

Berdasarkan survei SMRC pada 10-17 Mei 2022, jika Pemilu digelar saat ini PDIP bakal mendapatkan 23,7%, disusul Gerindra 9,2%, Golkar 8,3%, PKB 6,2%.

Sementara Partai Demokrat mendapatkan 5,7%, PKS 2,5%, dan Nasdem 2%. Partai-partai lain di bawah 2%, dan yang belum tahu 35,6%.

“Dalam survei Mei 2022 keberhasilan mengungkap pilihan partai politik menurun. Yang tidak menjawab meningkat signifikan. Namun demikian efeknya terhadap urutan kekuatan partai tidak berubah,” ujar Saiful Mujani.

Advertisement

Baca Juga: SMRC: Pilpres Bakal 2 Putaran jika Diikuti Tiga Pasangan Capres

Menurutnya, PDIP masih tetap di klaster pertama sendirian. Partai nasionalis itu berpeluang menjadi partai pemenang suara terbanyak, alias mencetak hattrick Pemilu setelah sebelumnya menang pada Pemilu 2014 dan 2019.

Di belakang PDIP, ada klaster kedua yang diisi Partai Gerindra dan Partai Golkar. Sedangkan di klaster ketiga ada PKB dan Demokrat. Partai-partai lain yang kini ada di parlemen menempati klaster keempat dan di klaster kelima terdapat partai-partai non-parlemen.

Saiful Mujani mengungkapkan, dibandingkan hasil Pemilu 2019, dukungan kepada PDIP naik dari 19,3% menjadi 23,7%. Sementara partai-partai lain cenderung menurun.

Advertisement

Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar dan Anies Menguat, Prabowo Melemah

Namun dibandingkan dua bulan lalu dukungan pada PDIP cenderung menurun dari 27,6% menjadi 23,7%.

Survei dilakukan dengan melakukan wawancara lapangan pada 10-17 Mei 2022.

Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Baca Juga: SMRC: Hanya 5 Persen yang Ingin Jokowi Tiga Periode

Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) sebanyak 1.220 responden dari 34 provinsi di Indonesia.

Advertisement

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.060 atau 87%.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,07% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif