News
Minggu, 6 Januari 2013 - 09:00 WIB

PD: Jangan Samakan Blusukan SBY dengan Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (detik)

(detik)

JAKARTA--Partai Demokrat (PD) enggan disebut aksi blusukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meniru atau sama dengan aksi blusukan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).

Advertisement

Presiden SBY dinilai lebih dulu melakukan aksi blusukan tersebut sejak awal menjabat sebagai presiden.

“Kalau disamakan, tentu tidak sama. Pak SBY sudah sejak 2004 sudah begitu [blusukan] terus,” ujar Ketua DPP Partai Demokrat Andi Nurpati Andi Nurpati saat berbincang, Sabtu (5/1/2013).

Andi mengatakan gaya turba atau turun ke bawah bukan hal yang baru bagi Presiden SBY. Dalam setiap kesempatan, Presiden selalu menyempatkan waktunya untuk menyapa masyarakat.

Advertisement

“Seperti saat tsunami Aceh beliau terjun langsung dan ke tempat-tempat lainnya. Saat akan berangkat atau pulang kunjungan kerja Pak SBY sering gelar rapat di bandara,” tutur Andi.

Menurut Andi mungkin masyarakat lupa dengan apa yang telah dilakukan Presiden SBY. Selain itu, porsi pemberitaan Jokowi jelas lebih banyak dibandingkan dengan berita sidak SBY.

“Jadi karena itu [pemberitaan] Jokowi seolah meniru aksi mantan walikota Solo tersebut. Meski begitu, siapapun pejabat atau tokoh yang mau melakukan komunikasi ke bawah harus didukung. Menurut saya, siapapun pejabatnya, ketika ingin turun ke lapangan untuk berkomunikasi maka harus di support,” paparnya.

Advertisement

Pada Kamis 4 Januari kemarin, SBY mengunjungi Kampung Nelayan di Tangerang. Ia tak menggunakan mobil RI 1 seperti biasa, tapi mobil berpelat nomor B 1909 RFS. Rangkaian kendaraan yang ikut pun tak banyak.

Alhasil, banyak warga yang kaget dan bahkan tak tahu kalau pria nomor satu di Indonesia itu sedang melintas di jalanan. Sepanjang perjalanan menuju desa Tanjung Pasir, SBY disuguhi pemandangan jalanan sempit, macet, warga yang sedang mencuci, mandi di kali yang kotor, hingga persoalan sampah.

Sementara di lokasi kampung nelayan pun tak jauh berbeda. Warga mengeluhkan sanitasi yang kurang baik, bantuan solar untuk melaut yang kurang, hingga masalah pendidikan. Bahkan, Bupati Tangerang Ismet Iskandar tidak tahu soal kunjungan SBY hingga pagi hari tadi. Dia sempat datang terlambat ke lokasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif